Virus COVID-19 umumnya ditularkan melalui droplet dari satu orang ke orang yang lain. Kontak fisik, seperti berjabat tangan, cipika cipiki, maupun berpelukan, juga dapat berisiko menularkan virus COVID-19. Hingga saat ini, baik FAO/WHO, Badan Pangan dan Obat AS (US-FDA), Badan Otoritas Keamanan Eropa (EFSA), Badan Pengawas Pangan Kanada (CFIA), dan Standar Pangan Australia dan Selandia Baru (FSANZ) tidak mendapati adanya laporan yang menyatakan bahwa COVID-19 dapat ditularkan melalui pangan. Namun ada juga kemungkinan penularan COVID-19 melalui benda yang terkontaminasi atau tersentuh oleh pasien positif COVID-19.
corona
Oleh: Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS.
Jawabannya ternyata memang ada. Covid-19 yang membuat repot sedunia, adalah molekul genetik RNA yang terbungkus protein, yang apabila menyerang manusia via pernafasan, menyebabkan perusakan paru-paru yang pada kondisi parah dapat menyebabkan kematian.
Gao, Yan Qin dkk (Journal of Digestive Disease, Feb 2020) menyebutkan bahwa berdasarkan laporan rumah sakit di Universitas Wuhan, terdeteksi virus Covid-19 pada feses dan hasil swab test anus pasien Covid-19. Oleh karena itu, ada kemungkinan penularan infeksi Covid-19 melalui feses-oral. Sehingga perhatian juga harus diberikan pada kebersihan tangan, muntahan, feses, serta cairan tubuh pasien. Para penulis berpendapat bahwa virus berikatan dengan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang ditemukan di paru-paru yang ternyata juga terdapat di sel epitel usus kecil. Inilah yang menjelaskan bahwa virus juga dapat masuk ke saluran pencernaan. Hal ini sejalan dengan laporan terakhir, bahwa diare juga merupakan salah satu indikasi dari serangan Covid-19, disamping indikasi utama yaitu demam, batuk kering serta sesak nafas. Gejala diare hanya muncul di sekitar 1-10.1%, sedang nausea dan muntah-muntah hanya sekitar 1-3.6% pasien Covid-19. Pemerintah China telah berupaya keras untuk mengatasi Covid-19 ini, terutama dalam mendapatkan anti-virus. Lebih lanjut Gao dkk mengungkapkan bahwa modulasi gut microbiota dengan probiotik dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi Covid-19. Diharapkan probiotik yang dapat menyehatkan saluran cerna juga berimbas pada kesehatan saluran pernafasan.