Oleh: Prof. Dr. Ir, Endang Sutriswati Rahayu, M.S.
Aspergillus flavus dikenal sebagai jamur penghasil aflatoksin yang merupakan mikotoksin paling berbahaya. Bahkan nama aflatoksin diambilkan dari huruf a yang berasal dari kata aspergillus dan fla dari kata flavus. Kasus aflatoksin ini mulai dikenal pada tahun 1960, saat tejadi kematian besar-besaran pada ternak, terutama kalkun, ayam, bebek. Dari hasil pengamatan pada karkasnya membuktikan bahwa beberapa jaringan telah mengalami kerusakan dan terjadi akumulasi darah. Terjadi pembengkakan liver secara bervariasi, dan warna liver juga berubah ke kuning pucat. Beribu-ribu ternak telah mati pada kasus ini. Hasil penyelidikan membuktikan bahwa, penyakit ini tidak disebabkan oleh mikroorganisme patogen maupun virus, namun oleh substansi beracun yang mencemari pakan yang dihasilkan oleh sejenis mold yaitu Aspergillus flavus. Substansi yang sangat toksik ini selanjutnya disebut sebagai aflatoksin.