Hari ini, Jumat, 20 Mei 2022 telah dilaksanakan Webinar Online Series Probiotik #1 yang diselenggarakan oleh PSPG, PUI-PT Probiotik bekerja sama dengan Universitas Dhyana Pura. acara Webinar dimoderatori oleh Kak Imad dan dimulai dengan sambutan oleh Prof. Endang S. Rahayu selaku Kepala PSPG dan PUI-PT Probiotik. Webinar hari ini membahas 3 topik, yaitu yang pertama tentang Pengenalan dan Identifikasi Strain Probiotik oleh Kak Mifta Gatya, kedua tentang Hilirisasi dan Proses Bisnis Produk Probiotik yang dipaparkan oleh Kak Aiman Arkan, dan yang ketiga yaitu tentang Enkapsulasi Probiotik di Produk Pangan oleh Dr. Yogeswara dari. Webinar ini diikuti oleh peserta mahasiswa dan umum. Terimakasih kepada seluruh narasumber dan peserta yang telah berpartisipasi pada webinar hari ini. Jangan lupa untuk terus mengikuti webinar probiotik seri berikutnya .
puipt probiotik
Workshop “In Silico”
Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM beserta PUI-PT Probiotik akan menyelenggarakan Workshop “In Silico” bersama dengan Dr. Dian Anggraini Suroto, STP, MP, M.Eng. secara luring pada:
Part 1
π Jumat, 11 Maret 2022
β° 08.00 – 12.00 WIB
π tempat menyusul
Part 2
π Jumat, 18 Maret 2022
β° 13.30 – 16.00 WIB
π tempat menyusul
Biaya Pendaftaran : Rp400.000/pertemuan
Peserta diharapkan untuk SEGERA melakukan pendaftaran akun di link http://rast.nmpdr.org/ karena untuk mendapatkan akun membutuhkan waktu yang cukup lama (+/- 1 minggu).
Sebagai pendahuluan untuk menjelaskan hubungan antara probiotik dan sindrom metabolik, kita ulas terlebih dahulu asal muasal probiotik dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh, sebagai bentuk apresiasi terhadap tiga PENELITI terkemuka di bidang ini.
Penyakit kardiovaskular diperkirakan menjadi penyebab utama kematian dalam 20 tahun mendatang. Penyakit ini akan menjadi beban yang cukup besar, termasuk beban kesehatan dan perekonomian. Berbagai penelitian telah dilakukan, terkait dengan pencegahan maupun terapi terkait penyakit ini.
Probiotik yang diartikan sebagai konsumsi mikroorganisme hidup, dalam jumlah memadai serta membawa manfaat, juga diteliti manfaatnya untuk mengatasi penyakit ini. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa para penderita kardiovascular terkait dengan dysbiosis gut microbiota.
Telah diketahui bahwa pola makan dan gaya hidup sangat mempengaruhi kesehatan tubuh, diantaranya yang menjadi topik kali ini adalah metabolic disorder. Sedikitnya lima jenis penyakit yang mucul akibat metabolic disorder, yaitu: hipertensi, hiperkolesterolemia, trigliserida tinggi, diabetes, dan obesitas, yang semuanya dapat mengarah pada penyakit kardiovaskular.
Diketahui pula bahwa pada pasien yang menderita metabolic disorder juga terjadi dysbiosis gut microbiota, yaitu terjadi perubahan komunitas mikroorganisme yang hidup di usus. Pertanyaannya adalah, apakah probiotik dapat digunakan untuk membantu mengatasi metabolic disorder?
Oleh: Endang S. Rahayu
Superorganism diartikan sebagai keberadaan sel manusia bersama gut microbiota-nya, yang berinteraksi satu sama lain, bersimbiosis saling menguntungkan, yang pada kondisi normobiosis ditunjukkan dengan tubuh yang sehat. Telah banyak dibuktikan bahwa gut microbiota dalam kondisi tidak seimbang (dysbiosis) berdampak pada penyakit intestinal maupun non-intestinal. Bahkan, melalui penelitian terakhir diketahui bahwa menurunnya populasi Faecalibacterium prausnitzii secara signifikan ternyata terkait dengan penyakit gangguan usus (CD/Chronβs disease, IBD/inflammatory bowel syndrome, CRC/colorectal cancer). Sedangkan, menurunnya populasi Akkermansia muciniphila terkait dengan penyakit gangguan metabolisme, di antaranya obesitas dan diabetes. Kedua bakteri ini memiliki POTENSI untuk digunakan sebagai probiotik atau dikenal sebagai NEXT GENERATION PROBIOTICS untuk mengatasi penyakit-penyakit terkait dengan tujuan utama untuk mengembalikan gut microbiota dalam kondisi yang seimbang (normobiosis). Efikasi dan efektivitas modulasi keseimbangan gut microbiota perlu dilakukan, tidak hanya dengan probiotik konvensional (Lactobacillus, Bifidobacterium) namun termasuk yang novel atau next generation probiotics, bahkan dengan fecal microbiota transplant (FMT).
#nextgenerationprobiotics
Oleh: Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, M.S.
Probiotik merupakan mikroorganisme, yang dikonsumsi dalam kondisi hidup dengan jumlah cukup, serta mampu berkembang biak dalam saluran pencernaan dan membawa manfaat bagi kesehatan (FAO/WHO, 2001, 2002). Probiotik sering dikaitkan dengan produk fermentasi yang masih mengandung bakteri hidup, sebagai contoh yoghurt, keju, fermentasi sayuran (kimchi, Korea) atau fermentasi biji-bijian (natto, Jepang). Masih banyak yang menganggap bahwa produk fermentasi yang saat dikonsumsi mengandung mikroorganisme hidup memiliki kriteria sebagai makanan probiotik. Padahal belum tentu mikroorganisme yang ada pada makanan fermentasi tersebut mampu berkembang biak di saluran pencernaan dan membawa manfaat kesehatan. Sehingga dalam konsensus ISAAP (2014), pengertian probiotik lebih diperjelas, yaitu mikroorganisme yang dikonsumsi dalam kondisi hidup, telah terkarakterisasi dengan jelas dan terbukti membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Konsensus ISAAP berikutnya tentang makanan fermentasi (2021) jelas dibedakan antara makanan fermentasi dan makanan fermentasi probiotik. Makanan fermentasi memiliki kriteria sebagai makanan probiotik, apabila didalamnya terdapat mikroorganisme yang telah terbukti sebagai strain probiotik dengan karakteristik yang jelas dan tetap hidup dengan jumlah yang dapat memberikan manfaat kesehatan sampai dengan masa kadaluwarsa. Dari definisi ini jelas bahwa walaupun makanan fermentasi mengandung mikroorganisme hidup namun kalau tidak memiliki mikroorganisme dengan karakteristik sebagai probiotik, maka makanan fermentasi tersebut belum memenuhi kriteria sebagai pangan probiotik. Berikut adalah ilustrasinya.
Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota I: Pengenalan Probiotik dan Gut Microbiota via Webex telah dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2020. Acara ini diselenggarakan oleh PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik untuk Industri (PUI-PT Probiotik) bersama PSPG UGM dan ISLAB-GM (Indonesian Society of Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota). Narasumber webinar Kuliah Umum hari ini yaitu Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. yang menyampaikan materi pengenalan Gut Microbiota dan Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc. yang memaparkan materi pengenalan Probiotik. Terimakasih kepada seluruh peserta yang telah ikut berpartisipasi, semoga dapat menambah wawasan terkait probiotik dan Gut Microbiota. Nantikan kuliah umum virtual berikutnya dengan topik: Hubungan antara Probiotik, Gut Microbiota dan Kesehatan Tubuh pada tanggal 30 Oktober 2020 π.