Universitas Gadjah Mada PUSAT STUDI PANGAN DAN GIZI
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSPG
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Profil PSPG
    • Sejarah PSPG
  • Program Pelatihan
  • Penelitian
    • Penelitian Tahun 2013
    • Penelitian Tahun 2015-2016
    • Penelitian Tahun 2017 – 2018
    • Penelitian Tahun 2019 – 2020
  • Fasilitas
    • Laboratorium
      • Lab Kimia dan Biokimia Pangan
      • Lab Mikrobiologi Pangan
      • Lab Gizi Pangan dan Gizi Klinis
      • Lab Rekayasa Pangan
    • Divisi Food & Nutrition Culture Collection (FNCC)
    • Unit Produksi Probiotik dan Kultur Starter
  • Kerjasama
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • Layanan
    • PROSEDUR & DAFTAR BIAYA JASA ANALISIS PSPG 2024
    • Prosedur Pendaftaran Sewa Lab (Umum)
  • Beranda
  • Article
  • Bagaimana Mengolah Makanan yang Aman dan Bermutu?

Bagaimana Mengolah Makanan yang Aman dan Bermutu?

  • Article, Berita Foto, Pelatihan, Rilis
  • 20 July 2020, 12.06
  • Oleh: cfns
  • 0

Saat ini, tuntutan jaminan pangan yang bergizi, aman dan bermutu terus meningkat. Keamanan pangan menjadi kunci dalam mencegah penyakit–penyakit via makanan (foodborne diseases).  Konsumen menginginkan makanan yang bergizi dan aman sehingga masalah keamanan pangan menjadi sangat penting bagi industri dan bisnis pangan. Pelaku usaha pangan wajib memproduksi dan memasarkan pangan yang aman dan sesuai. Ketika masyarakat diharuskan tetap tinggal di rumah maupun melakukan rutinitas pada masa new normal, semakin banyak konsumen yang beralih ke e-commerce dan berbelanja ritel makanan secara daring. Banyak orang membeli makanan secara daring dari banyak situs ecommerce yang bermunculan sejak awal pandemi ini. Para ibu rumah tangga juga menciptakan ide-ide kreativitas yang dituangkan dalam berbagai produk makanan misalnya frozen food sehingga tantangan keamanan pangan juga meningkat seiring dengan munculnya berbagai ghost kitchen, dark kitchen, food trucks, food deliveries dll. Lantas, bagaimana cara menghasilkan makanan yang aman dan bermutu? Mari kita simak langkah-langkahnya:

  1. Jagalah kebersihan

Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah mengolah pangan. Cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat untuk pengolahan pangan. Jagalah area dapur, bahan pangan, wadah, dan peralatan dari serangga, hama, dan binatang lainnya.

  1. Pisahkan bahan pangan mentah dengan masakan matang

Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan seafood dari pangan lain yaitu buah dan sayur. Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan talenan utuk mengolah pangan mentah. Simpan pangan dalam wadah untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang. Jika membeli bahan pangan berkemasan, periksa label, izin edar dan tanggal kadaluarsanya.

  1. Masaklah dengan benar hingga matang sempurna (well-cooked)

Rebuslah pangan, seperti sup sampai mendidih dan usahakan agar suhu internalnya mencapai 70°C. Untuk daging, usahakan cairannya bening, tidak berwarna merah muda. Masak maksimal 2 jam setelah keluar dari kulkas.

  1. Simpanlah pangan pada suhu aman

Jangan membiarkan pangan matang pada suhu ruang lebih dari 4 jam. Simpan segera semua pangan yang cepat rusak dalam lemari pendingin (sebaiknya disimpan di bawah suhu 5°C). Pertahankan suhu makanan lebih dari 60°C sebelum disajikan. Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam lemari pendingin. Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu ruang. Usahakan menyimpan bahan pangan per porsi masak.

  1. Gunakan air dan bahan baku yang aman

Gunakan air yang paling aman dan matang. Pilihlah pangan yang segar dan bermutu. Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pangan aman, seperti susu pasteurisasi. Cucilah buah-buahan atau sayuran, terutama yang dimakan mentah. Pisahkan tiap jenis bahan mentah pada wadah bersih. Jangan mengkonsumsi pangan yang sudah kadaluwarsa.

  1. Gunakan wadah makanan yang tertutp dan kuat ketika Pengangkutan/pengiriman makanan

Gunakan wadah khusus makanan yang tertutup rapat dan kuat. Gunakan cooler box/ ice gel untuk mengirim makanan beku/dingin.

 

Referensi:

WHO Food Safety Programme. (2001). Five keys to safer food. Geneva: World Health Organization.

 

Tags: e-commerce keamanan pangan new normal. daring

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Berita Terbaru

  • Uji Klinis Evosorption Tahap Kedua
  • Peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan PT Anugrah Inti Makmur Indonesia dan PT Phytochemindo Reksa melakukan Kerja Sama Uji Klinis Whey Protein Evolene dengan Penambahan Evosorption
  • DAFTAR BIAYA ANALISIS PSPG UGM 2024
  • PSPG Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 cfns@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/pspg_ugm/

Facebook Page: https://www.facebook.com/pspgugm/

 

 

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju