Saat ini, tuntutan jaminan pangan yang bergizi, aman dan bermutu terus meningkat. Keamanan pangan menjadi kunci dalam mencegah penyakit–penyakit via makanan (foodborne diseases). Konsumen menginginkan makanan yang bergizi dan aman sehingga masalah keamanan pangan menjadi sangat penting bagi industri dan bisnis pangan. Pelaku usaha pangan wajib memproduksi dan memasarkan pangan yang aman dan sesuai. Ketika masyarakat diharuskan tetap tinggal di rumah maupun melakukan rutinitas pada masa new normal, semakin banyak konsumen yang beralih ke e-commerce dan berbelanja ritel makanan secara daring. Banyak orang membeli makanan secara daring dari banyak situs ecommerce yang bermunculan sejak awal pandemi ini. Para ibu rumah tangga juga menciptakan ide-ide kreativitas yang dituangkan dalam berbagai produk makanan misalnya frozen food sehingga tantangan keamanan pangan juga meningkat seiring dengan munculnya berbagai ghost kitchen, dark kitchen, food trucks, food deliveries dll. Lantas, bagaimana cara menghasilkan makanan yang aman dan bermutu? Mari kita simak langkah-langkahnya:
- Jagalah kebersihan
Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah mengolah pangan. Cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat untuk pengolahan pangan. Jagalah area dapur, bahan pangan, wadah, dan peralatan dari serangga, hama, dan binatang lainnya.
- Pisahkan bahan pangan mentah dengan masakan matang
Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan seafood dari pangan lain yaitu buah dan sayur. Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan talenan utuk mengolah pangan mentah. Simpan pangan dalam wadah untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang. Jika membeli bahan pangan berkemasan, periksa label, izin edar dan tanggal kadaluarsanya.
- Masaklah dengan benar hingga matang sempurna (well-cooked)
Rebuslah pangan, seperti sup sampai mendidih dan usahakan agar suhu internalnya mencapai 70°C. Untuk daging, usahakan cairannya bening, tidak berwarna merah muda. Masak maksimal 2 jam setelah keluar dari kulkas.
- Simpanlah pangan pada suhu aman
Jangan membiarkan pangan matang pada suhu ruang lebih dari 4 jam. Simpan segera semua pangan yang cepat rusak dalam lemari pendingin (sebaiknya disimpan di bawah suhu 5°C). Pertahankan suhu makanan lebih dari 60°C sebelum disajikan. Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam lemari pendingin. Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu ruang. Usahakan menyimpan bahan pangan per porsi masak.
- Gunakan air dan bahan baku yang aman
Gunakan air yang paling aman dan matang. Pilihlah pangan yang segar dan bermutu. Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pangan aman, seperti susu pasteurisasi. Cucilah buah-buahan atau sayuran, terutama yang dimakan mentah. Pisahkan tiap jenis bahan mentah pada wadah bersih. Jangan mengkonsumsi pangan yang sudah kadaluwarsa.
- Gunakan wadah makanan yang tertutp dan kuat ketika Pengangkutan/pengiriman makanan
Gunakan wadah khusus makanan yang tertutup rapat dan kuat. Gunakan cooler box/ ice gel untuk mengirim makanan beku/dingin.
Referensi:
WHO Food Safety Programme. (2001). Five keys to safer food. Geneva: World Health Organization.