Webinar Series Keamanan Pangan #2 telah kita laksanakan. Sekali lagi, kami tim panitia mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh peserta atas respon yang sangat baik. Untuk saat ini, pertanyaan dari series yang kedua sedang dalam proses dikerjakan oleh tim Balai Besar POM Semarang. Untuk saat ini, kami akan membagikan hasil jawaban dari pertanyaan pada Webinar Series Keamanan Pangan #1 yang bertajuk “Pelaksanaan CPPOB di Masa Pandemi COVID-19″ dengan narasumber Ibu Dra Rustyawati dari Balai Besar POM Yogyakarta.
2020
Pada hari Jumat, 19 Juni 2020 dilaksanakan Webinar Series Keamanan Pangan #2 dengan topik “Praktik Higiene dan Kesehatan Karyawan pada Produksi Pangan Olahan di Masa Pandemi COVID-19”. Webinar ini diselenggarakan oleh Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI) dan didukung oleh “Emina Cheese”. Acara webinar dibuka dengan sambutan dan pengenalan PSPG oleh Dr. Ir, Tyas Utami, M.Sc. (Sekretaris PSPG) yang juga berperan sebagai moderator pada webinar kali ini, dilanjutkan dengan sambutan dan materi “Peran Individu dalam Pandemi COVID-19” oleh Dr. Ir. Roy A. Sparringa, M.App.Sc. Diikuti dengan sambutan serta materi “Praktik Higiene dan Kesehatan Karyawan” dari Kepala BBPOM Jawa Tengah, Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt. Total peserta yang turut berpartisipasi dalam webinar ini adalah 250 peserta yang terdiri dari pelaku usaha UMKM dan kantin, Universitas, Dinas/Instansi Pemerintahan, Perusahaan swasta, dan Umum.
Oleh: Kartika Wulan Sari
Pada Hari Jumat (19/6/2020), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM dan Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI) bekerja sama dengan Balai Besar POM Jawa Tengah menyelenggarakan Webinar Series Keamanan Pangan #2: Praktik Higiene dan Kesehatan Karyawan Pada Produksi Pangan Olahan dalam Masa Pandemi COVID-19. Turut hadir dalam webinar ini antara lain Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt. (Kepala Balai Besar POM Jawa Tengah), Dr. Ir. Roy A. Sparringa, M.App.Sc (Ketua APKEPI), Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS. (Kepala PSPG UGM), dan Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc (Sekretaris PSPG UGM/ moderator). Peserta yang mengikuti webinar berjumlah sekitar 250 orang, baik dari UMKM, akademisi yang berasal dari seluruh Indonesia. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini dilihat dari banyaknya jumlah pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber selama acara berlangsung.
Punya usaha di bidang pangan olahan dan pangan siap saji? Sudah siapkah Anda menghadapi new normal?
Ikuti Webinar Series Keamanan Pangan #2 Produksi Pangan Olahan Pada Masa Pandemi COVID-19 yang bertajuk “Praktik Higiene dan Kesehatan Karyawan”
Jumat, 19 Juni 2020
Pukul 09.00 – 10.30 WIB
Melalui Cisco Webex
Segera daftar di link berikut ugm.id/panganaman2 atau hubungi Dina 085643219449 (whatsapp)
Acara ini terselenggara atas kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI), dan Balai Besar POM Jawa Tengah.
Oleh : Nancy Eka Putri M., S. Pt., M.Sc.
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang baik untuk kesehatan. Probiotik pada umumnya dikonsumsi oleh anak-anak sampai dewasa dengan kondisi yang lebih stabil. Lalu, bagaimana dengan bayi? Apakah probiotik juga aman untuk dikonsumsi oleh bayi?
Gut microbiota bayi yang baru lahir pada beberapa minggu pertama kelahirannya tidak stabil. Neonatus berumur 7 sampai 10 hari yang menyusui didominasi oleh Bifidobacterium dan bakteri heterogen lain seperti Lactobacillus, Escheriachia coli dan Enterococcus (Sanders et al., 2010). (baca juga https://cfns.ugm.ac.id/2020/06/03/bagaimana-keberagaman-gut-microbiota-berdasarkan-usia/)
Pemberian probiotik pada bayi harus harus diberikan secara hati-hati dikarenakan sistem imun bayi yang rendah namun probiotik masih dapat diberikan dengan anjuran dokter dan memberi beberapa manfaat seperti L. reuteri DSM17938 efektif dan dapat direkomendasikan untuk bayi yang diberi ASI saat kolik (Sung, et al., 2018). Suplementasi probiotik mencegah eksem infantil sehingga dapat mempunyai protensi untuk digunakan pada kehamilan dan bayi (Zuccotti, et al., 2015). Quin et al. (2018) dan Nieuwboer et al. (2014) menambahkan bahwa pemberian probiotik pada bayi berumur 6 bulan dapat meningkatkan komposisi Bifidobacterium yang lebih tinggi pada minggu pertama serta pemberian probiotik untuk bayi antara 0 dan 24 bulan aman terkait dengan jenis yang dievaluasi pada bayi dengan status kesehatan atau kerentanan tertentu.
Kriteria spesifik tentang probiotik dianggap aman oleh Nieuwboer et al. (2014):
a) strain probiotik harus diisolasi dengan benar dan diklasifikasikan sesuai dengan taksonomi yang benar
b) diproduksi sesuai dengan good manufacturing practices untuk menghilangkan kontaminasi dengan mikroba, probiotik atau zat lain
c) gambaran yang jelas tentang keselamatan (terstandarisasi dan diterima oleh CTCAE) dan tingkat toksisitas yang terkait dengan pemberian probiotik
d) evaluasi yang jelas dari populasi target, termasuk kelompok risiko tinggi seperti bayi dan pasien yang kekurangan kekebalan.
Oleh: Kartika Wulan Sari
Pusat Studi Pangan dan Gizi Unversitas Gadjah Mada (PSPG UGM) merupakan salah satu pusat studi yang salah satu kegiatannya melakukan penelitian di bidang pangan dan gizi, termasuk mikrobiologi pangan. Kegiatan ini didukung dengan tersedianya fasilitas laboratorium mikrobiologi dan Food and Nutrition Culture Collection (FNCC). FNCC merupakan salah satu divisi di PSPG UGM yang berfokus pada penyediaan kultur/isolat mikrobia yang dimanfaatkan untuk penelitian dan aplikasi pada produk pangan berskala kecil maupun industri. Divisi ini didukung oleh kurator, staf peneliti, teknisi, dan staf administrasi. Kegiatan utama yang dilakukan di FNCC meliputi pengumpulan, karakterisasi, pengawetan (preservasi) dan pendistribusian kultur mikrobia.
Produksi keju di Indonesia memiliki keterbatasan dalam bahan baku yaitu kultur starter. Selama ini produksi keju lokal masih menggunakan kultur starter yang diimpor dari Australia, Selandia Baru, maupun Prancis. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM untuk dapat menyediakan kultur starter yang dibutuhkan untuk fermentasi dalam proses pembuatan keju. Saat ini pun Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM memiliki berbagai koleksi strain yang berpotensi untuk menjadi kultur starter produk keju. Di tahun 2019, dilakukan penelitian kerjasama antara PSPG UGM dengan UMKM Mazaraat Artisan Cheese mengenai pembuatan keju krim dengan menggunakan Lactobacillus plantarum Dad-13 yang merupakan strain probiotik.
Author : Nancy Eka Putri M., S.Pt., M.Sc.
Siapa sih yang gak kenal “Chobio”? Produk keren bernama “Chobio” memang masih terbilang baru. Akan tetapi, coklat probiotik yang diproduksi oleh CV. Cokelat nDalem ini sudah cukup dikenal oleh kita para pecinta produk probiotik. Buat kamu yang belum mencoba Chobio, simak dulu ulasan keunikan Chobio berikut ini !
Kemasan
Desain kemasan nan unik dengan gambar coklat berlatarkan putih dan border ciamik yang terdapat pada gambar bakal menarik hatimu untuk membeli produk ini. Bentuk kemasan yang simpel juga membuat Chobio mudah dibawa dan disimpan loh.
Disusun oleh : Pratama N. Hasan, Agussalim Matti dan Endang S. Rahayu
Bakteri asam laktat dikenal sebagai bakteri baik disekitar kita. Walaupun terkadang merugikan, karena asam laktat yang dihasilkan membuat makanan kita menjadi asam (kecut), misalnya susu asam, namun dibeberapa daerah susu asam justru sangat disukai, contohnya dadih (di Sumatra Utara), dan yogurt yang tidak asing lagi bagi masyarkat dunia. Bakteri asam laktat banyak ditemukan pada buah dan sayur segar, fermentasi makanan baik yang berasal dari hewani maupun nabati, pada tanaman, jalur genital, saluran pencernaan, maupun saluran pernapasan pada manusia dan hewan. Bakteri asam laktat dikenal sebagai bakteri yang non-patogen, di bidang pangan peranannya justru lebih banyak yang menguntungkan dibanding yang merugikan.
Oleh: Kartika Wulan Sari
Saat ini para kaum hawa mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua disuguhkan dengan adanya produk-produk kecantikan yang menawarkan supaya kulit tampak cerah dan lebih muda, mengencangkan kulit, anti aging dan anti keriput. Sebenarnya, gaya hidup yang tidak sehat misalnya makan tidak teratur, kurang tidur, dan stres dapat memicu penuaan dini. Sedangkan, terdapat fakta bahwa orang Bulgaria tetap sehat pada saat lanjut usia berasal dari konsumsi yogurt yang mengandung bakteri hidup, Lactobacillus.