Telah diketahui bahwa pola makan dan gaya hidup sangat mempengaruhi kesehatan tubuh, diantaranya yang menjadi topik kali ini adalah metabolic disorder. Sedikitnya lima jenis penyakit yang mucul akibat metabolic disorder, yaitu: hipertensi, hiperkolesterolemia, trigliserida tinggi, diabetes, dan obesitas, yang semuanya dapat mengarah pada penyakit kardiovaskular.
Diketahui pula bahwa pada pasien yang menderita metabolic disorder juga terjadi dysbiosis gut microbiota, yaitu terjadi perubahan komunitas mikroorganisme yang hidup di usus. Pertanyaannya adalah, apakah probiotik dapat digunakan untuk membantu mengatasi metabolic disorder?
Di tahun 2015, dalam artikelnya berjudul “Probiotics as Complementary Treatment for Metabolic Disorders”, yang dimuat di Diabetes & Metabolism Journal, Le Barz M dkk menyampaikan mekanisme probiotik di dalam membantu mengatasi terjadinya metabolic disorder melalui keseimbangan gut microbiota dan integritas usus. Pasien dengan gangguan metabolisme, terjadi perubahan permeabilitas usus yang menyebabkan peningkatan inflamasi ringan dan metabolik endotoksemia.
Mekanismenya adalah:
(1) Probiotik menghasilkan metabolit yang berfungsi untuk meningkatkan keragaman bakteri komensal dan ketersediaan nutrisi yang digunakan oleh sel epitel usus (IEC).
2) Probiotik meningkatkan permeabilitas usus dan menghambat masuknya lipopolisakarida (LPS) ke sirkulasi sistemik sehingga menurunkan endotoksemia.
(3) Probiotik meningkatkan produksi protein tight and adherens junction (TJ dan AJ).
(4) Probiotik dapat mengekspresikan MAMPs yang dapat mengikat PRR pada permukaan sel IEC (1) dan sel dendritik serta menginduksi aktivasi/penghambatan signaling pathways.
(5) Probiotik dapat menstimulasi sel dendritik yang mengarah pada penghambatan proliferasi sel CD4+ pro-inflamasi dan aktivasi jalur anti-inflamasi (Treg dan proliferasi sel plasma, memproduksi sitokin anti-inflamasi dan IgA).
(6) IgA pada lapisan mukosa memperkuat barrier mukosa.
(7) Probiotik dapat menstimulasi sel goblet untuk aktivasi ekspresi gen musin dan produksi glikoprotein musin. Lapisan protein yang terbentuk pada mukosa ini merupakan penghalang terjadinya kolonisasi pathogen.
(8) Probiotik menghasilkan bakteriosin (anti bakteri) yang menghambat invasi patogen.
Tentu saja diperlukan Human Clinical Trial untuk membuktikan mekanisme yang disampaikan.
Salam sehat senantiasa
#PUIPT_Probiotik