Oleh: Kartika Wulan Sari
Pada Hari Jumat (19/6/2020), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM dan Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI) bekerja sama dengan Balai Besar POM Jawa Tengah menyelenggarakan Webinar Series Keamanan Pangan #2: Praktik Higiene dan Kesehatan Karyawan Pada Produksi Pangan Olahan dalam Masa Pandemi COVID-19. Turut hadir dalam webinar ini antara lain Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt. (Kepala Balai Besar POM Jawa Tengah), Dr. Ir. Roy A. Sparringa, M.App.Sc (Ketua APKEPI), Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS. (Kepala PSPG UGM), dan Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc (Sekretaris PSPG UGM/ moderator). Peserta yang mengikuti webinar berjumlah sekitar 250 orang, baik dari UMKM, akademisi yang berasal dari seluruh Indonesia. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini dilihat dari banyaknya jumlah pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber selama acara berlangsung.
Dalam acara webinar ini, Dr. Roy Sparringa sebagai narasumber mengemukakan betapa pentingnya peran individu dalam menurunkan dan mengendalikan penyabaran virus COVID-19. Pandemi COVID-19 ini berefek domino pada semua aspek baik aspek kesehatan, sosial, maupun ekonomi dan keuangan. Dukungan fiskal pemerintah dalam menangani penyebaran COVID-19 sangat besar yaitu sekitar Rp 686,2 T yang salah satunya dialokasikan untuk UMKM sebesar Rp 123,46 T. Lantas, apa saja peran individu untuk menurunkan kasus COVID-19? Individu harus melindungi diri sendiri dan orang lain dengan menerapkan perilaku seperti berikut,
- Menjaga jarak
- Menggunakan masker
- Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer jika tak tersedia air
- Menghindari menyentuh wajah
- Mempraktikkan etika batuk dan bersin yang baik
- Menghindari kerumunan
- Bersedia diukur suhu tubuh di tempat ramai
- Membatasi pergerakan
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah
- Meningkatkan ventilasi di ruang tertutup
- Mengidentifikasi diri sendiri jika telah berhubungan dengan orang yang terkonfirmasi
- Mematuhi protokol kesehatan lainnya
Kegiatan di atas tidak hanya berupa imbauan, namun perlu adanya edukasi dan bimbingan dari berbagai pemangku kebijakan di pemerintahan. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam terwujudnya poin di atas meliputi predisposing, reinforcing, dan enabling factors
Materi selanjutnya disampaikan oleh Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt., Kepala Balai Besar POM Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan pentingnya personal hygiene meliputi kesehatan , kebersihan, dan perilaku karyawan yang terlibat dalam proses kegiatan rantai pangan, mulai dari proses produksi, penyimpanan, pendistribusian dan peredaran makanan. Pekerja dengan tanda-tanda tidak sehat seperti diare, muntah-muntah, pusing, demam, sakit perut) harus diberikan pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan pengolahan pangan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau perpindahan penyakit. Oleh karena itu, perlu adanya pemeriksaan rutin karyawan. Contoh perilaku yang wajib dipatuhi oleh karyawan saat mengolah pangan sebagai berikut.
- Gunakan pakaian kerja yang bersih dan lengkap (masker, celemek/apron, hair net, hand gloves)
- Cuci tangan minimal 20 detik dengan sabun dan air mengalir sebelum bekerja dan setelah dari toilet
- Hindari merokok, bercakap-cakap, bersin, menggaruk-garuk kepala
Pada masa pandemi saat ini, BPOM juga mengeluarkan Pedoman Produksi dan Distibusi Pangan Olahan Pada Masa Status Darurat Kesehatan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia. Dua aspek penting dalam pedoman ini yaitu i) memastikan bahwa orang-orang yang bekerja dan berada pada fasilitas produksi dan distribusi pangan perlu dijaga agar tetap sehat dan selamat dan ii) memastikan bahwa proses produksi dan distribusi pangan akan menghasilkan pangan yang aman, dan bermutu.
Pada akhir sesi, Ibu Ari menyampaikan higiene dan kesehatan karyawan sangatlah penting bagi keamanan produk pangan yang dihasilkan, selain itu para pelaku usaha juga perlu memberi dukungan penuh dan menyiapkan fasilitas alat pelindung diri bagi karyawannya agar higiene dan kesehatan karyawan terjamin, serta pelaku usaha harus memberikan edukasi dan fasilitasi bagi karyawnnya untuk dapat menerapkan aspek sanitasi, higiene kesehatan personel dan pembatasan jarak fisik agar upaya pecegahan COVID-19 dam penjaminan keamanan, mutu, dan gizi pangan dapat diwujudkan.
Sebelum acara webinar ini ditutup, Kepala PSPG UGM menyampaikan closing remarks bahwa PSPG UGM akan selalu berkomitmen mendukung terwujudnya keamanan pangan di masa era yang baru (new normal) kemudian dilanjutkan foto bersama dengan seluruh peserta webinar.