Penelitian
Dalam rangka mempelopori perhitungan Tingkat Konsumsi Dalam Negeri (TKDN) di Bidang Pangan, Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, PUI-PT Probiotik berkolaborasi dengan Kedaireka dan Kemenristekdikti, mengadakan kegiatan workshop dan pelatihan TKDN yang telah diselenggarakan pada Senin – Selasa, 17 – 18 Oktober 2022 bertempat di Ruang Seminar Lantai 3 Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang peserta, baik dari mahasiswa S1, mahasiswa S2, UMKM, hingga Dinas Koperasi dan UKM Yogyakarta. Terdapat tiga narasumber yang diundang, yaitu Bp Nendra, S.E. dan Bp Taufiq, S.T., M.T., dari Kementerian Perindustrian RI, serta Bp. Setio Agung Wibowo dari PT Surveyor Indonesia.
8th Probiotics Day merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh PUI-PT Probiotik dan Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan edukasi yang lebih luas mengenai probiotik dan gut microbiota serta manfaatnya kepada masyarakat. 8th Probiotics Day tahun ini akan diselenggarakan tanggal 22 Oktober 2022 di Science Techno Park Universitas Hasanuddin Makassar dan berkolaborasi dengan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM, Universitas Hasanuddin, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, PT Royal Medica Pharmalab. dan Kedaireka. Tema yang diangkat pada seminar ini adalah “Probiotik Lokal dan Manfaatnya Untuk Kesehatan”
Dalam rangka pelaksanaan program Matching Fund-Kedaireka, Tim PUI-PT Probiotik PSPG hari ini berkunjung ke 3 instansi, yaitu Pusat Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian, Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta. Tim melakukan diskusi dan konsultasi terkait TKDN dan standar produk, sebagai bekal dalam mengawal program Kedaireka. Mitra Matching Fund PSPG, PT Swayasa Prakarsa, dan mahasiswa MBKM juga turut serta dalam kegiatan ini. Terima kasih kepada Tim P3DN, BSN, dan BPOM atas arahan dan masukannya. Semoga kerjasama terus terjalin dengan baik kedepannya.
.
.
#puiptprobiotik
#pspgugm
#matchingfund
#kedaireka
Kick off Seminar Core to Core Program telah sukses dilaksanakan di Kyushu University tanggal 13-14 September 2022. Pada seminar kali ini, Prof. Dr. Jiro Nakayama dari Universitas Kyushu, Jepang bersama dengan Tim Peneliti PUI-PT Probiotik berfokus untuk mempelajari variasi Gut Microbiota dari masing masing orang di negara negara tersebut dengan tujuan untuk mempelajari lebih dalam Gut Microbiota dalam mencerminkan kebiasaan diet di setiap negara, serta variasinya di dalam negara yang mungkin mencerminkan kebiasaan diet yang berubah, khususnya di wilayah perkotaan. Sejauh ini, Asian Microbiome Project telah mengumpulkan data mikrobiota usus dari orang-orang dari beberapa negara di Asia.
oleh : Lily Arsanti Lestari
Dewasa ini, orang sangat memilih makanan yang akan dikonsumsi. Makanan tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer yaitu rasa lapar dan pemenuhan zat-zat gizi bagi tubuh, namun juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder yaitu cita rasa yang baik, serta kebutuhan tersier yaitu memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh seperti hipokolesterol, anti hipertensi, pencegah diare, dan sebagainya. Makanan yang mempunyai fungsi fisiologis ini dikenal dengan pangan fungsional. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan, pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi
fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan, serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat
diterima oleh konsumen. Selain itu, pangan fungsional tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.
Pada Jumat, 10 Juni 2022 PUI-PT Probiotik PSPG UGM diundang oleh PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk untuk memberikan pelatihan dengan tajuk “Pengenalan Probiotik dan Implementasinya dalam Bidang Industri”. Pelatihan tersebut dihadiri oleh sekitar 21 orang karyawan Sido Muncul yang berasal dari bagian Regulasi, Produksi, RnD, dan Mutu. Materi yang dijelaskan dalam pelatihan adalah sebagai berikut.
- Pengenalan Probiotik
- Persyaratan Probiotik: Analisis dan Regulasi
- Produksi Probiotik dan Media Halal
- Hilirisasi dan Pengembangan Produk Probiotik secara Umum
- Umur Simpan Produk Berbasis Probiotik
- Penyusunan Dokumen Pendaftaran Klaim Probiotik ke BPOM
Sesi pagi diisi dengan materi “Pengenalan Probiotik” dan “Persyaratan Probiotik: Analisis dan Regulasi” oleh Kepala PUI-PT Probiotik Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. Ibu Trisye mencerikatan mengenai perbedaan Probiotik, Prebiotik, Sinbiotik, Parabiotik, dan Postbiotik yang masih dibingungkan oleh masyarakat. Beliau juga menjabarkan dengan jelas apa saja karakteristik yang perlu dimiliki dan bukti-bukti yang perlu dilampirkan agar suatu bakteri dapat diklaim sebagai probiotik. Sesi Ibu Trisye terlaksana bersamaan dengan sesi tanya-jawab yang dibuka oleh Beliau dalam penyampaian kedua materi tersebut.
Penyakit kardiovaskular diperkirakan menjadi penyebab utama kematian dalam 20 tahun mendatang. Penyakit ini akan menjadi beban yang cukup besar, termasuk beban kesehatan dan perekonomian. Berbagai penelitian telah dilakukan, terkait dengan pencegahan maupun terapi terkait penyakit ini.
Probiotik yang diartikan sebagai konsumsi mikroorganisme hidup, dalam jumlah memadai serta membawa manfaat, juga diteliti manfaatnya untuk mengatasi penyakit ini. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa para penderita kardiovascular terkait dengan dysbiosis gut microbiota.