Pada tanggal 7 Agustus 2020 Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI) menyelenggarakan Webinar Series Keamanan Pangan #5 dengan topik Pengenalan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis of Critical Control Points (HACCP). GMP dan HACCP ini sangat penting untuk diterapkan pada industri pangan, baik UMKM maupun perusahaan yang bergerak di bidang pangan dalam rangka menjamin kualitas dan keamanan pangan produk yang dihasilkan.
GMP
Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM dan Asosiasi Profesi Keamanan Pangan (APKEPI) bekerjasama menyelenggarakan Webinar Series Keamanan Pangan dengan topik
“Pengenalan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP)”
Terbuka untuk seluruh pengusaha di bidang pangan olahan dan pangan siap saji. Mari bersama-sama untuk belajar menyiapkan pangan yang lebih aman, terutama di masa pandemi COVID-19 seperti ini
Jumat, 7 Agustus 2020
Pukul 09.00 – 10.30 WIB
melalui Cisco Webex
Oleh: Kartika Wulan Sari
Pada musim pandemi COVID-19, sanitasi dalam proses produksi pangan olahan merupakan kegiatan yang perlu diperhatikan. Pada webinar series bertema Keamanan Pangan yang diadakan oleh PSPG UGM bekerja sama dengan BBPOM DIY dan APKEPI hari Jum’at lalu (5 Juni 2020), Dr. Rustyawati sebagai narasumber juga menjelaskan betapa pentingnya praktik higiene dan sanitasi pangan yang tepat dalam proses produksi dan distribusi pangan olahan. Sanitasi pangan merupakan upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi pangan yang sehat dan higienis yang bebas dari bahaya cemaran biologis, kimia, dan benda Iain. Sanitasi juga bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir risiko penyebaran virus COVID-19 serta serta menjamin mutu dan keamanan pangan. Lalu, bagaimana praktik sanitasi pangan yang perlu diterapkan oleh para pelaku usaha? Berikut beberapa langkah-langkah penerapan sanitasi pangan pada masa status darurat COVID-19:
Virus COVID-19 umumnya ditularkan melalui droplet dari satu orang ke orang yang lain. Kontak fisik, seperti berjabat tangan, cipika cipiki, maupun berpelukan, juga dapat berisiko menularkan virus COVID-19. Hingga saat ini, baik FAO/WHO, Badan Pangan dan Obat AS (US-FDA), Badan Otoritas Keamanan Eropa (EFSA), Badan Pengawas Pangan Kanada (CFIA), dan Standar Pangan Australia dan Selandia Baru (FSANZ) tidak mendapati adanya laporan yang menyatakan bahwa COVID-19 dapat ditularkan melalui pangan. Namun ada juga kemungkinan penularan COVID-19 melalui benda yang terkontaminasi atau tersentuh oleh pasien positif COVID-19.