Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein nabati. Selain tinggi protein, kacang- kacangan juga mengandung serat yang tinggi dan kandungan lemaknya cukup rendah. Meskipun kacang-kacangan lokal di Indonesia sangat beragam jenisnya, namun pemanfaatnnya masih sangat terbatas. Salah satu jenis kacang lokal yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yaitu koro pedang putih (Canavalia ensiformis L). Koro pedang putih memiliki potensi yang besar untul diolah menjadi produk pangan ditinjau dari kandungan gizinya. Disamping itu koro pedang putih memiliki produktivitas cukup tinggi. Seperti kacang-kacangan pada umumnya, koro pedang putih juga mengandung zat anti gizi dan senyawa toksik seperti seperti inhibitor tripsin, fenolik, tannin, fitat, canavanine, oligosakarida, dan HCN. Zat antigizi tersebut dapat dikurangi dengan berbagai perlakuan pengolahan seperti perendaman, pengupasan, perebusan, dan fermentasi. Berikut merupakan dokumentasi video penelitian Fermentasi Sari Koro Pedang Putih dengan menggunakan Bakteri Asam Laktat untuk menghasilkan produk minuman sari koro pedang terfermentasi. Dilaksanakan dalam rangka Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) Tahun 2019 dengan peneliti utama Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc.
Arsip: