Universitas Gadjah Mada PUSAT STUDI PANGAN DAN GIZI
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSPG
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Profil PSPG
    • Sejarah PSPG
  • Program Pelatihan
  • Penelitian
    • Penelitian Tahun 2013
    • Penelitian Tahun 2015-2016
    • Penelitian Tahun 2017 – 2018
    • Penelitian Tahun 2019 – 2020
  • Fasilitas
    • Laboratorium
      • Lab Kimia dan Biokimia Pangan
      • Lab Mikrobiologi Pangan
      • Lab Gizi Pangan dan Gizi Klinis
      • Lab Rekayasa Pangan
    • Divisi Food & Nutrition Culture Collection (FNCC)
    • Unit Produksi Probiotik dan Kultur Starter
  • Kerjasama
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • Layanan
    • PROSEDUR & DAFTAR BIAYA JASA ANALISIS PSPG 2024
    • Prosedur Pendaftaran Sewa Lab (Umum)
  • Beranda
  • lactobacillus
  • lactobacillus
Arsip:

lactobacillus

Peran Probiotik pada Ibu Hamil

Berita FotoPenelitianRilis Tuesday, 23 June 2020

Author : Nancy Eka Putri, S.Pt., M.Sc.

Kehamilan merupakan salah satu periode kehidupan yang ditunggu-tunggu oleh seorang ibu. Selama masa kehamilan, selain perubahan fisik juga terjadi perubahan mikrobioma vagina. Freitas et al. (2017) menyatakan bahwa terdapat perbedaan komposisi mikrobioma vagina pada wanita hamil dan tidak hamil. mikrobioma vagina pada wanita sehat yang sedang hamil memiliki keberagaman yang lebih rendah dengan prevalensi Mycoplasma dan Ureaplasma yang lebih rendah dan beban bakteri yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Wanita hamil juga memiliki kelimpahan CST (community state type) dengan dominasi Lactobacillus juga lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Mikrobioma vagina berperan penting dalam kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Perubahan mikrobiota dan infeksi vagina selama kehamilan menyebabkan kemungkinan kelahiran prematur yang terkait dengan perkembangan infeksi neonatal, sepsis, dan enterokolokolitis nekrotikans (Baldassarre et al., 2018).
Probiotik merupakan salah satu cara memodulasi komposisi mikroflora vagina dan penggunaan probiotik kemungkinan aman untuk ibu hamil. Dilansir dari review Dugoa et al. (2009), Lactobacillus dan Bifidobacterium tidak mempengaruhi kejadian operasi caesar, berat lahir, atau usia kehamilan dan pemberian yogurt L. acidophilus adalah pengobatan BV yang aman dan efektif pada kehamilan, serta LGG dan B. lactis dapat meningkatkan meningkatkan transfer asam lemak ke plasenta. Suplementasi makanan dengan probiotik VSL # 3 yang berisi strain dari Lactobacillus, Bifidobacterium and Streptococcus selama trimester terakhir kehamilan berkaitan dengan modulasi mikrobiota vagina dan sekresi sitokin, dengan implikasi potensial dalam mencegah kelahiran premature (Vitali et al., 2012). Dotterud et al. (2010) menambahkan bahwa pemberian susu probiotik yang mengandung Lactobacillus rhamnosus GG, L. acidophilus La-5 dan Bifidobacterium animalis subsp. lactis Bb-12 pada ibu hamil usia kehamilan 36 minggu sampai 3 bulan setelah menyusui dapat mengurangi kejadian AD (atopic dermatitis) pada anak-anak. read more

Apakah Probiotik Aman untuk Bayi?

PelatihanPenelitianRilis Wednesday, 17 June 2020

Oleh : Nancy Eka Putri M., S. Pt., M.Sc.

Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang baik untuk kesehatan. Probiotik pada umumnya dikonsumsi oleh anak-anak sampai dewasa dengan kondisi yang lebih stabil. Lalu, bagaimana dengan bayi? Apakah probiotik juga aman untuk dikonsumsi oleh bayi?
Gut microbiota bayi yang baru lahir pada beberapa minggu pertama kelahirannya tidak stabil. Neonatus berumur 7 sampai 10 hari yang menyusui didominasi oleh Bifidobacterium dan bakteri heterogen lain seperti Lactobacillus, Escheriachia coli dan Enterococcus (Sanders et al., 2010). (baca juga https://cfns.ugm.ac.id/2020/06/03/bagaimana-keberagaman-gut-microbiota-berdasarkan-usia/)
Pemberian probiotik pada bayi harus harus diberikan secara hati-hati dikarenakan sistem imun bayi yang rendah namun probiotik masih dapat diberikan dengan anjuran dokter dan memberi beberapa manfaat seperti L. reuteri DSM17938 efektif dan dapat direkomendasikan untuk bayi yang diberi ASI saat kolik (Sung, et al., 2018). Suplementasi probiotik mencegah eksem infantil sehingga dapat mempunyai protensi untuk digunakan pada kehamilan dan bayi (Zuccotti, et al., 2015). Quin et al. (2018) dan Nieuwboer et al. (2014) menambahkan bahwa pemberian probiotik pada bayi berumur 6 bulan dapat meningkatkan komposisi Bifidobacterium yang lebih tinggi pada minggu pertama serta pemberian probiotik untuk bayi antara 0 dan 24 bulan aman terkait dengan jenis yang dievaluasi pada bayi dengan status kesehatan atau kerentanan tertentu.
Kriteria spesifik tentang probiotik dianggap aman oleh Nieuwboer et al. (2014):
a) strain probiotik harus diisolasi dengan benar dan diklasifikasikan sesuai dengan taksonomi yang benar
b) diproduksi sesuai dengan good manufacturing practices untuk menghilangkan kontaminasi dengan mikroba, probiotik atau zat lain
c) gambaran yang jelas tentang keselamatan (terstandarisasi dan diterima oleh CTCAE) dan tingkat toksisitas yang terkait dengan pemberian probiotik
d) evaluasi yang jelas dari populasi target, termasuk kelompok risiko tinggi seperti bayi dan pasien yang kekurangan kekebalan. read more

[Download Materi] API (Analytical Profile Index) KIT dan 16S rRNA dalam identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL)

PelatihanPenelitianRilis Saturday, 13 June 2020

Disusun oleh : Pratama N. Hasan, Agussalim Matti dan Endang S. Rahayu

Bakteri asam laktat dikenal sebagai bakteri baik disekitar kita. Walaupun terkadang merugikan, karena asam laktat yang dihasilkan membuat makanan kita menjadi asam (kecut), misalnya susu asam, namun dibeberapa daerah susu asam justru sangat disukai, contohnya dadih (di Sumatra Utara), dan yogurt yang tidak asing lagi bagi masyarkat dunia. Bakteri asam laktat banyak ditemukan pada buah dan sayur segar, fermentasi makanan baik yang berasal dari hewani maupun nabati, pada tanaman, jalur genital, saluran pencernaan, maupun saluran pernapasan pada manusia dan hewan. Bakteri asam laktat dikenal sebagai bakteri yang non-patogen, di bidang pangan peranannya justru lebih banyak yang menguntungkan dibanding yang merugikan. read more

Peran Probiotik terhadap Diare

Berita FotoPenelitianRilis Tuesday, 9 June 2020

Author : Nancy Eka Putri M., S.Pt., M.Sc.

Diare merupakan penyakit buang air besar dengan konsistensi feses yang lembek dan berair disertai frekuensi yang sering (lebih dari tiga kali dalam satu hari). Diare akut yang menyebabkan dehidrasi dapat membahayakan jiwa pasiennya. WHO (2017) menyatakan bahwa penyakit diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak dibawah usia lima tahu dan bertanggunjawan akan kematian 525000 anak setiap tahun. Terdapat beberapa penyebab diare seperti infeksi patogen yang berasal dari kontamiasi air dari feses akibat rendahnya sanitasi. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah Rotavirus, Escherichia coli, spesies cryptosporidium, dan shigella. Malnutrisi dan makanan yang tidak higienis juga dapat menyebabkan diare. read more

Berita Terbaru

  • Uji Klinis Evosorption Tahap Kedua
  • Peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan PT Anugrah Inti Makmur Indonesia dan PT Phytochemindo Reksa melakukan Kerja Sama Uji Klinis Whey Protein Evolene dengan Penambahan Evosorption
  • DAFTAR BIAYA ANALISIS PSPG UGM 2024
  • PSPG Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 cfns@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/pspg_ugm/

Facebook Page: https://www.facebook.com/pspgugm/

 

 

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju