Universitas Gadjah Mada PUSAT STUDI PANGAN DAN GIZI
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSPG
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Profil PSPG
    • Sejarah PSPG
  • Program Pelatihan
  • Penelitian
    • Penelitian Tahun 2013
    • Penelitian Tahun 2015-2016
    • Penelitian Tahun 2017 – 2018
    • Penelitian Tahun 2019 – 2020
  • Fasilitas
    • Laboratorium
      • Lab Kimia dan Biokimia Pangan
      • Lab Mikrobiologi Pangan
      • Lab Gizi Pangan dan Gizi Klinis
      • Lab Rekayasa Pangan
    • Divisi Food & Nutrition Culture Collection (FNCC)
    • Unit Produksi Probiotik dan Kultur Starter
  • Kerjasama
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • Layanan
    • PROSEDUR & DAFTAR BIAYA JASA ANALISIS PSPG 2024
    • Prosedur Pendaftaran Sewa Lab (Umum)
  • Beranda
  • mikotoksin
  • mikotoksin
Arsip:

mikotoksin

Materi Webinar Series Keamanan Pangan #6

AgendaArticleBerita FotoPelatihanRilis Monday, 7 September 2020

Pada tanggal 28 Agustus 2020 Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI) menyelenggarakan Webinar Series Keamanan Pangan #5 dengan topik Bahaya Cemaran Mikotoksin dan Kimia pada Bahan Pangan.

Narasumber pada webinar ke-5 ini adalah Prof. Endang Sutriswati Rahayu (Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, pakar mikrobiologi) yang memberikan materi tentang Bahaya Cemaran Mikotoksin dan Dr. Andriati Ningrum (dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM) yang menyampaikan materi tentang Bahaya Cemaran Kimia pada Bahan Pangan. Peserta yang turut berpartisipasi dalam webinar ini berjumlah kurang lebih 300 orang dari berbagai universitas, UMKM, dinas/instansi pemerintahan, perusahaan swasta, dan masyarakat umum dari seluruh Indonesia. read more

Okratoksin A (OTA)

ArticleBerita FotoPenelitianRilis Monday, 24 August 2020

Okratoksin A (OTA) yang dihasilkan oleh Aspergillus ochraceus pertama kali dipublikasikan oleh Merwe dkk di sekitar tahun 1965 (slide 1). Namun ternyata berbagai jenis jamur yang lain juga mampu menghasilkan OTA ini, yaitu A. carbonarius dan A.westerdijkiae. Beberapa Penicillium ternyata juga mampu menghasilkan OTA, yaitu P. nordicum dan P.verrucosum. Jamur penghasil OTA ini banyak ditemukan pada legume dan produk serealia. OTA yang terdapat pada pakan mengakibatkan problem di bidang peternakan, karena dosis yang tinggi OTA dapat membunuh ternak unggas (bebek). Di Indonesia, A. carbonarius penghasil aflatoksin telah diisolasi dari biji kakao dan kopi yang belum diolah. Bahkan pada biji kakao dan kopi tsb juga terdeteksi OTA, walaupun jumlahnya cukup rendah tetapi tetap perlu diwaspadai. read more

PATULIN

ArticleBerita FotoPelatihanPenelitianRilis Thursday, 20 August 2020

Oleh: Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S.

Patulin adalah salah satu jenis mikotoksin yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.  Disebut Patulin, karena pertama kali ditemukan, komponen ini dihasilkan oleh Penicillium patulum (nama baru Penicillium griseofulvum).  Awal ditemukan, tahun 1943 oleh Nancy Atkinson, komponen ini digunakan sebagai antibiotik untuk Gram positif maupun negative.  Namun, karena toksisitasnya, penggunaan patulin sebagai antibiotik dilarang.

Pada tahun 1960an, komponen ini dikategorikan sebagai salah satu mikotoksin.  Patulin, yang berupa poliketida  dihasilkan oleh beberapa spesies Penicillium, Aspergillus, dan Byssochlamys. read more

[INFO WEBINAR] Webinar Series Keamanan Pangan #6: Bahaya Cemaran Mikotoksin dan Kimia pada Bahan Pangan

AgendaArticleBerita FotoPelatihanRilis Monday, 17 August 2020

DAMPAK KESEHATAN MIKOTOKSIN

Apakah dampak pada kesehatan apabila tidak sengaja ternyata makanan yang kita konsumsi telah tercemar dengan mikotoksin?

Pada umumnya, dampak mikotoksin adalah bersifat kronis, yaitu setelah terakumulasi pada tubuh dalam jangka waktu yang lama. Namun ada juga yang sifatnya akut. Marilah kita kembali pada sejarah ditemukannya mikotoksin.
Pada awal tahun 1960, terdapat dua kejadian yang membuktikan bahwa jamur benang (mold) dapat menghasilkan metabolit yang beracun. Pertama, peristiwa yang terjadi di Rusia, pada saat perang dunia (PD) II. Meskipun peristiwanya sendiri terjadi pada tahun 1940, informasinya baru menyebar pada tahun 1960. Pada masa perang, setelah Jerman menduduki Rusia, dilakukan penyerangan ke Moskow pada musim gugur tahun itu. Jerman memaksa bangsa Rusia meninggalkan lahannya sebelum tanaman dipanen. Salah satu dari tanaman yang belum dipanen saat itu adalah millet. Namun demikian, ternyata Jerman gagal menyerang Moskow karena musim dinginnya yang sangat berat, dan suasana ini menyebabkan bangsa Rusia kembali menguasai daerah dan lahannya. Millet yang belum sempat dipanen dan tetap tertinggal selama musim dingin dengan saljunya yang berat, selanjutnya dipanen dan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan roti tawar. Namun, ternyata, roti ini telah menyebabkan wabah penyakit dan juga kematian (mencapai 100.000), di beberapa daerah di Uni Soviet. Penyelidikan lebih lanjut membuktikan bahwa millet telah terkontaminasi oleh jamur, terutama Fusarium. Jamur inilah yang diperkirakan mampu menghasilkan toksin trikotesena, yang dapat menimbulkan penyakit yang disebut alimentary toxic aleukia (ATA) atau septic angina. read more

Aspergillus flavus dan Para Saudara Dekatnya

ArticleBerita FotoPenelitianRilis Saturday, 15 August 2020

Oleh: Prof. Dr. Ir, Endang Sutriswati Rahayu, M.S.

Aspergillus flavus dikenal sebagai jamur penghasil aflatoksin yang merupakan mikotoksin paling berbahaya.  Bahkan nama aflatoksin diambilkan dari huruf a yang berasal dari kata aspergillus dan fla dari kata flavus.  Kasus aflatoksin ini mulai dikenal pada tahun 1960, saat tejadi kematian besar-besaran pada ternak, terutama kalkun, ayam, bebek.  Dari hasil pengamatan pada karkasnya membuktikan bahwa beberapa jaringan telah mengalami kerusakan dan terjadi akumulasi darah.  Terjadi pembengkakan liver secara bervariasi, dan warna liver juga berubah ke kuning pucat.  Beribu-ribu ternak telah mati pada kasus ini.  Hasil penyelidikan membuktikan bahwa, penyakit ini tidak disebabkan oleh mikroorganisme patogen maupun virus, namun oleh substansi beracun yang mencemari pakan yang dihasilkan oleh sejenis mold yaitu Aspergillus flavus.  Substansi yang sangat toksik ini selanjutnya disebut sebagai aflatoksin. read more

Berita Terbaru

  • Uji Klinis Evosorption Tahap Kedua
  • Peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan PT Anugrah Inti Makmur Indonesia dan PT Phytochemindo Reksa melakukan Kerja Sama Uji Klinis Whey Protein Evolene dengan Penambahan Evosorption
  • DAFTAR BIAYA ANALISIS PSPG UGM 2024
  • PSPG Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 cfns@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/pspg_ugm/

Facebook Page: https://www.facebook.com/pspgugm/

 

 

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju