Hari ini, Rabu, 5 April 2023 Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc. menjadi pembicara (Speaker) dalam acara International Webinar dengan tema “Controversies Around Ultra Processed Foods: Facts or Myths?” yang merupakan rangkaian kegiatan Pra-Event dari The 5th International Symposium on Food and Nutrition, Exhibition, and Awards 2023 (ISFANEA 2023). Acara ini diselenggarakan oleh PERGIZI PANGAN Indonesia, Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI).
Ultra Processed Food (UPF) adalah makanan yang telah ditambahkan bahan tambahan makanan, seperti garam, gula minyak, lemak, bahan pengawet dan/atau pewarna dan dibuat melalui serangkaian pengolahan dengan teknik manufaktur yang canggih dan rumit, bertujuan agar makanan tersebut menjadi hyper-palatable (sangat bisa diterima oleh lidah). Berdasarkan yang dipaparkan oleh Prof. Sri Raharjo, makanan dengan kategori UPF mengandung kalori, lemak jenuh, gula, dan garam yang tinggi apabila dibandingkan dengan makanan dengan kategori unprocessed dan minimally processed.
Lebih lanjut, Prof. Sri Raharjo menyampaikan bahwa dari perspektif ahli pangan, istilah “ultra-processed” membingungkan dan menantang, karena di satu sisi, makanan dengan kategori UPF sering diidentikkan dengan makanan yang tidak sehat, sehingga konotasi negatif yang melekat tersebut mempengaruhi tingkat keputusan pembeli. Namun sebetulnya tidak semua makanan UPF itu tidak sehat. Pelabelan negatif terhadap makanan UPF masih tidak berdasar dan berpotensi “mencemarkan” UPF itu sendiri (bersifat diskriminatif).
Pada akhir presentasi, Prof. Sri Raharjo menyimpulkan bahwa istilah Ultra Processed Food masih bersifat ambigu, dan dari sudut pandang seorang teknolog pangan, istilah UPF tersebut juga bersifat diskriminatif dan tidak akurat. Hal ini juga didukung bukti lebih dari 50 negara yang memberlakukan pajak bagi produk-produk minuman manis, energy drink, dan junk food tetapi ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan obesitas di negara-negara tersebut setelah diimplementasikan selama beberapa tahun. Kembali lagi, bahwa tidak semua makanan dengan kategori UPF itu tidak sehat, dan tidak semua makanan Unprocessed Foods itu aman, serta tidak ada penyebab langsung dan hubungan pengaruh antara asupan makanan UPF dan obesitas.