FNCC merupakan salah satu divisi di PSPG UGM yang berfokus pada penyediaan kultur/isolat mikrobia yang dimanfaatkan untuk penelitian dan aplikasi pada produk pangan berskala kecil maupun industri. Kegiatan utama yang dilakukan di FNCC meliputi pengumpulan, karakterisasi, pengawetan (preservasi) dan pendistribusian kultur mikrobia. Pada FNCC tersimpan dengan baik lebih dari 400 kultur yang diperoleh dari hasil kerja sama dengan organisasi culture collection dari luar negeri dan lebih dari 200 koleksi kultur hasil isolasi para peneliti dari berbagai macam bahan lokal yang terdokumentasi menjadi sebuah katalog yang diklasifikasikan menjadi kultur bakteri, yeast, dan jamur.
Proses produksi makanan dan minuman sangat bervariasi baik dari segi proses dan bahan baku. Salah satunya dalam proses pembuatan minuman beralkohol yang melibatkan proses fermentasi dengan bantuan mikrobia pada substrat gula atau bahan berpati. Contoh dari minuman berlakohol yang dapat ditemukan di pasaran adalah bir dan wine.
Untuk mengetahui proses pembuatan serta teknologi di balik pembuatan minuman beralkohol di susunlah buku “Teknologi Pengolahan Minuman Berlakohol” oleh Pusat Studi Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada. Buku ini akan menjelaskan mengenai teknologi proses pengolahan minuman berkalohol dan mengetahui proses proses yang terjadi selama proses pembuatannya.
Indonesia sebagai negara tropis tidak dapat terhindar dari serangan jamur benang (mold) beserta mikotoksin yang dihasilkan, diantaranya adalah aflatoksin. Aflatoksin adalah salah satu jenis mikotoksin yang dihasilkan oleh Aspergillus flavus dan A. parasiticus. Istilah aflatoksin, a berasal dari kata Aspergillus dan fla dari kata flavus. Aspergillus flavus dikenal sebagai penghasil aflatoksin yang utama. Toksin yang banyak mencemari produk pertanian kita ini tetap stabil dengan berbagai proses pengolahan termasuk dengan panas. Penerapan pasca panen, penggudangan, serta rantai pasok yang baik merupakan kunci untuk meminimalkan toksin ini dalam produk pangan.
Gut Microbiota, Disbiosis pada Pasien COVID-19 dan Peran Probiotik
Pandemik-19 belum ada tanda-tanda berakhir, dan kapan berakhirnyapun belum dapat dipastikan. Saat ini, total kasus di Indonesia sudah mencapai 369.000 orang, dengan jumlah kematian mencapai 12.734. Sejak awal September, pertambahan pasien Covid-19 rata-rata setiap hari mencapai lebih dari 3.000 orang. Pandemik Covid-19 telah menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat global. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 ini. Tulisan pendek kali ini, akan difokuskan pada peran probiotik di dalam membantu mengatasi keparahan yang terjadi pada pasien Covid-19. Probiotik diartikan sebagai mikroorganisme hidup yang apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup dapat menyehatkan tubuh, melalui kesehatan usus. Bagaimana hubungan probiotik dengan pasien Covid-19?. Berikut adalah penjelasan singkatnya.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa virus penyebab Covid-19, yaitu SARS-CoV-2 ternyata juga mampu menyerang sel epitel usus, yang berujung pada gangguan saluran pencernaan dan ditandai dengan diare. Gangguan keseimbangan gut microbiota pada pasien Covid-19 telah dilaporkan oleh Zuo Tao, dkk (2020) pada journal Gastroenterology. Para peneliti ini mengamati perubahan gut microbiota pada 15 pasien Covid-19 yang diopname di Hongkong dengan berbagai level keparahan. Gambar yang disajikan berikut ini adalah kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Pada gambar orang sehat, bakteri komensal yang dominan adalah Eubacterium, Faecalibacterium prausnitzii, Roseburia dan Lachnospiraceae. Peran penting bakteri dalam menyehatkan usus ini adalah melalui produksi short chain fatty acid, menjaga sistem imun tubuh, serta memiliki sifat anti-inflamasi. Pada pasein Covid-19, ternyata populasi beberapa komensal bakteri baik menurun, diikuti dengan peningkatan patogen oportunis yang dapat merugikan. Beberapa bakteri bahkan dapat memperparah kondisi pasien Covid-19 (seperti terlihat dalam gambar). Kondisi gangguan keseimbangan gut microbiota Inilah yang disebut sebagai DISBIOSIS. Beberapa paper yang mereview hubungan antara probiotik dan pasien Covid-19 telah muncul di tahun 2020. Disbiosis pada pasien Covid-19, diduga juga disebabkan oleh treatment antibiotik. Salah satu paper yang menarik adalah peran probiotik didalam mengatasi disbiosis pada pasien Covid-19. Hal inilah yang juga dipakai sebagai landasan teori Tim PUI-PT Probiotik UGM, yang saat ini sedang melakukan penelitian hubungan konsumsi probiotik lokal (ProbioGama) di dalam membantu mengatasi disbiosis gut microbiota pada pasien Covid-19. Harapan para peneliti, probiotik yang mampu hidup di usus dapat membantu menyehatkan kembali kondisi usus. Kondisi usus yang sehat berperanan didalam mendukung sistem imun tubuh. Jagalah ususmu untuk mendukung tubuh tetap sehat. Salam sehat.
#gutmicrobiota
#probiotik
Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota I: Pengenalan Probiotik dan Gut Microbiota via Webex telah dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2020. Acara ini diselenggarakan oleh PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik untuk Industri (PUI-PT Probiotik) bersama PSPG UGM dan ISLAB-GM (Indonesian Society of Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota). Narasumber webinar Kuliah Umum hari ini yaitu Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. yang menyampaikan materi pengenalan Gut Microbiota dan Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc. yang memaparkan materi pengenalan Probiotik. Terimakasih kepada seluruh peserta yang telah ikut berpartisipasi, semoga dapat menambah wawasan terkait probiotik dan Gut Microbiota. Nantikan kuliah umum virtual berikutnya dengan topik: Hubungan antara Probiotik, Gut Microbiota dan Kesehatan Tubuh pada tanggal 30 Oktober 2020 😃.
Pada tanggal 16 Oktober 2020 Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi (PUI-PT) Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri (PUI-PT PROBIOTIK UGM) bersama Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM serta ISLAB-GM (Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota) mengadakan Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota via Cisco Webex. Webinar kali ini menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya yaitu Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS. dan Dr. Ir. Tyas Utami, MSc. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan supaya masyarakat menjadi mengenal probiotik dan mengkonsumsi probiotik sebagai bagian dari pola hidup sehat. Meskipun Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota baru pertama kali diadakan, namun kegiatan ini mendapat respon positif dan antusiasme tinggi dari masyarakat yang ditunjukkan dengan jumlah peserta yang turut berpartisipasi dalam webinar ini sekitar 300 peserta yang berasal dari akademisi, instansi pemerintah, praktisi, maupun masyarakat umum serta pertanyaan-pertanyaan peserta yang menarik.

Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi (PUI-PT) Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri bersama Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM serta ISLAB-GM (Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai probiotik dan manfaatnya dalam membantu menjaga kesehatan tubuh dengan menjaga keseimbangan gut microbiota saluran cerna. Hingga saat ini probiotik dan manfaatnya bagi kesehatan masih belum banyak dikenal dikalangan masyarakat, sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat menjadi mengenal probiotik dan mengkonsumsi probiotik sebagai bagian dari pola hidup sehatnya.
Kuliah Umum Virtual
Probiotik dan Gut Microbiota
Merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi (PUI-PT) Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri bersama Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM serta ISLAB-GM (Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai probiotik dan manfaatnya dalam membantu menjaga kesehatan tubuh dengan menjaga keseimbangan gut microbiota saluran cerna. Hingga saat ini probiotik dan manfaatnya bagi kesehatan masih belum banyak dikenal dikalangan masyarakat, sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat menjadi mengenal probiotik dan mengonsumsi probiotik sebagai bagian dari pola hidup sehatnya.
Pada tanggal 2 Oktober 2020, telah dilaksanakan Webinar Series Keamanan Pangan #7 dengan tema “Strategi Pengolahan Kakao (from Bean to Bar)”. Acara ini diselenggarakan oleh PUI-PT Probiotik, PSPG UGM dan APKEPI bekerjasama dengan BPTP Yogyakarta. Bagaimana proses pengeringan biji kakao fermentasi pada musim hujan? Bagaimana biji kakao hasil fermentasi dengan menggunakan kotak baru dan penambahan kultur starter Lactobacillus plantarum HL-15? Berbagai pertanyaan seputar proses pengeringan biji kakao akan dijelaskan oleh Dr. Ir. Tri Marwati, M.Si.
Pada tanggal 2 Oktober 2020, telah dilaksanakan Webinar Series Keamanan Pangan #7 dengan tema “Strategi Pengolahan Kakao (from Bean to Bar)”. Acara yang diselenggarakan oleh PSPG, PUI-PT Probiotik, dan APKEPI bekerjasama dengan BPTP Yogyakarta ini mengupas tuntas seputar pengolahan kakao dari hulu ke hilir. Selain itu pada webinar ini juga diperkenalkan tentang Cokelat probiotik, yaitu cokelat yang mengandung bakteri baik, yang merupakan salah satu produk hasil penelitian tim peneliti PSPG, FTP UGM, BPTP, dan Cokelat nDalem dengan dukungan pendanaan dari LPDP RI. Cokelat probiotik “Chobio” ini pun turut menjadi sponsor pada webinar ini.