Dalam rangka mempelopori perhitungan Tingkat Konsumsi Dalam Negeri (TKDN) di Bidang Pangan, Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, PUI-PT Probiotik berkolaborasi dengan Kedaireka dan Kemenristekdikti, mengadakan kegiatan workshop dan pelatihan TKDN yang telah diselenggarakan pada Senin – Selasa, 17 – 18 Oktober 2022 bertempat di Ruang Seminar Lantai 3 Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang peserta, baik dari mahasiswa S1, mahasiswa S2, UMKM, hingga Dinas Koperasi dan UKM Yogyakarta. Terdapat tiga narasumber yang diundang, yaitu Bp Nendra, S.E. dan Bp Taufiq, S.T., M.T., dari Kementerian Perindustrian RI, serta Bp. Setio Agung Wibowo dari PT Surveyor Indonesia.
Article
Seperti yang telah kita ketahui, stunting menjadi masalah yang luar biasa dan dalam dua tahun terakhir merupakan masalah yang diprioritaskan oleh pemerintah. Sebenarnya seberapa besar pentingnya? Jika kita tinjau bila orang stunting paling tidak dalam waktu 20 sampai 30 tahun yang akan datang anak-anak menjadi suatu generasi dengan kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu, diusahakan generasi ke depan semakin baik dan unggul. Stunting bukan hanya anak dengan perawakan pendek, tetapi juga disebabkan oleh kondisi kesehatan yang kurang optimal yaitu kekurangan gizi dan bersifat jangka panjang terutama pada 100 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) atau golden period. Seribu HPK merupakan masa yang sangat penting dan kritis mulai dari perkembangan di dalam rahim dan dua tahun pertama setelah bayi dilahirkan karena pada masa itu ada kejadian sangat penting yaitu pertumbuhan dan perkembangan dari orga-organ utama terutama perkembangan otak yang nantinya mempengaruhi kepandaian dan kognitif anak tersebut.
Faktor resiko terjadinya stunting karena kondisi nutrisi sebelum hamil, kondisi nutrisi saat hamil, terjadinya kehamilan pada usia remaja putri (rematri), adanya interval kelahiran yang terlalu dekat, pertumbuhan saat di dalam kandungan terganggu sehingga lahir dalam kondisi kecil, bayi BBLR, kondisi infeksi pada bayi. Sehingga dapat kita sarikan faktor terjadinya stunting yaitu karena pertumbuhan di dalam rahim terlambat, nutrisi pertumbuhan yang tidak adekuat, dan adanya infeksi.
Berikut ini upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI guna mencegah stunting di Indonesia:
1. Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi para remaja putri
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil.
3. Pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu.
Kick off Seminar Core to Core Program telah sukses dilaksanakan di Kyushu University tanggal 13-14 September 2022. Pada seminar kali ini, Prof. Dr. Jiro Nakayama dari Universitas Kyushu, Jepang bersama dengan Tim Peneliti PUI-PT Probiotik berfokus untuk mempelajari variasi Gut Microbiota dari masing masing orang di negara negara tersebut dengan tujuan untuk mempelajari lebih dalam Gut Microbiota dalam mencerminkan kebiasaan diet di setiap negara, serta variasinya di dalam negara yang mungkin mencerminkan kebiasaan diet yang berubah, khususnya di wilayah perkotaan. Sejauh ini, Asian Microbiome Project telah mengumpulkan data mikrobiota usus dari orang-orang dari beberapa negara di Asia.
Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – TPHP FTP UGM – PT Mazaraat Lokanatura Indonesia
PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan PT Mazaraat Lokanatura Indonesia mempersembahkan:
I. Program MBKM Tugas Akhir Magang Industri II Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian – PUI-PT Probiotik – Mazaraat
Tema: Local Probiotic Cheese Making, Production and Development
Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – PT Swayasa Prakarsa
I. Tugas Akhir Magang Industri II
Tema: Local Probiotics Powder Production, Development and Application for Health Benefit
* Magang Industri II setara dengan 8 SKS
* KHUSUS untuk mahasiswa Semester 7
* WAJIB untuk mengambil 12 SKS pada topik kegiatan di “MBKM Magang Bersertifikat dengan PUI-PT Probiotik – PT Swayasa Prakarsa”
II. Program MBKM Magang Bersertifikat PUI-PT Probiotik dan PT Swayasa Prakarsa
oleh : Lily Arsanti Lestari
Dewasa ini, orang sangat memilih makanan yang akan dikonsumsi. Makanan tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer yaitu rasa lapar dan pemenuhan zat-zat gizi bagi tubuh, namun juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder yaitu cita rasa yang baik, serta kebutuhan tersier yaitu memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh seperti hipokolesterol, anti hipertensi, pencegah diare, dan sebagainya. Makanan yang mempunyai fungsi fisiologis ini dikenal dengan pangan fungsional. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan, pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi
fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan, serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat
diterima oleh konsumen. Selain itu, pangan fungsional tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.
Pada Senin, 13 Juni 2022 telah dilaksanakan serah terima jabatan Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM dari Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. (Kepala PSPG Periode 2019-2022) kepada Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc. (Kepala PSPG Periode 2022-2025). Semoga di periode kepengurusan yang bar PSPG dan PUI-PT Probiotik dapat semakin maju dan berkembang serta berkontribusi dalam bidang akademik dan masyarakat.
Pada Jumat, 10 Juni 2022 PUI-PT Probiotik PSPG UGM diundang oleh PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk untuk memberikan pelatihan dengan tajuk “Pengenalan Probiotik dan Implementasinya dalam Bidang Industri”. Pelatihan tersebut dihadiri oleh sekitar 21 orang karyawan Sido Muncul yang berasal dari bagian Regulasi, Produksi, RnD, dan Mutu. Materi yang dijelaskan dalam pelatihan adalah sebagai berikut.
- Pengenalan Probiotik
- Persyaratan Probiotik: Analisis dan Regulasi
- Produksi Probiotik dan Media Halal
- Hilirisasi dan Pengembangan Produk Probiotik secara Umum
- Umur Simpan Produk Berbasis Probiotik
- Penyusunan Dokumen Pendaftaran Klaim Probiotik ke BPOM
Sesi pagi diisi dengan materi “Pengenalan Probiotik” dan “Persyaratan Probiotik: Analisis dan Regulasi” oleh Kepala PUI-PT Probiotik Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. Ibu Trisye mencerikatan mengenai perbedaan Probiotik, Prebiotik, Sinbiotik, Parabiotik, dan Postbiotik yang masih dibingungkan oleh masyarakat. Beliau juga menjabarkan dengan jelas apa saja karakteristik yang perlu dimiliki dan bukti-bukti yang perlu dilampirkan agar suatu bakteri dapat diklaim sebagai probiotik. Sesi Ibu Trisye terlaksana bersamaan dengan sesi tanya-jawab yang dibuka oleh Beliau dalam penyampaian kedua materi tersebut.
Oleh: Verdy Ageng P
Gut microbiota sebagai ilmu yang tergolong baru memiliki perkembangan yang luar biasa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nakayama, dkk. (2015), terdapat dua enterotype (bakteri) pada anak – anak usia sekolah di Asia, yaitu Bifidobacterium/Bacteroides enterotype untuk anak – anak Jepang, Taiwan, dan China; serta Prevotella enterotype untuk anak – anak Indonesia dan Thailand. Perbedaan enterotype di berbagai negara disebabkan oleh perbedaan pola makan. Hal itu juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tim PSPG UGM bahwa untuk orang dewasa Yogyakarta dan Bali (Indonesia) memiliki enterotype Prevotella. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan spesies bakteri asam laktat yang prevalensinya paling tinggi adalah Lactobacillus plantarum. Bakteri asam laktat jenis ini banyak ditemukan pada makanan hasil fermentasi tradisional Indonesia.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk memilih bakteri probiotik untuk industri seperti disajikan pada Gambar adalah :
(1) Asal-usul strain probiotik dan status keamanannya. Bakteri probiotik yang banyak beredar di pasaran saat ini kebanyakan berasal dari mikrobiota usus manusia sehat (berupa feses), namun banyak pula yang diisolasi dari makanan fermentasi. Pemilihan mikrobiota usus sebagai asal probiotik, dimaksudkan untuk mendapatkan strain yang memang dapat hidup dan berkembang biak di usus. Namun, makanan fermentasi juga merupakan sumber yang ideal karena makanan ini telah dikonsumsi secara turun-temurun selama berabad-abad dan terbukti aman. Identifikasi yang jelas terhadap strain yang digunakan juga diperlukan, tidak hanya berdasarkan karakteristik penotipik, namun juga berdasarkan molekuler (16srRNA). Strain probiotik juga harus disimpan pada Culture Collection yang bereputasi internasional.