Universitas Gadjah Mada PUSAT STUDI PANGAN DAN GIZI
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSPG
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Profil PSPG
    • Sejarah PSPG
  • Program Pelatihan
  • Penelitian
    • Penelitian Tahun 2013
    • Penelitian Tahun 2015-2016
    • Penelitian Tahun 2017 – 2018
    • Penelitian Tahun 2019 – 2020
  • Fasilitas
    • Laboratorium
      • Lab Kimia dan Biokimia Pangan
      • Lab Mikrobiologi Pangan
      • Lab Gizi Pangan dan Gizi Klinis
      • Lab Rekayasa Pangan
    • Divisi Food & Nutrition Culture Collection (FNCC)
    • Unit Produksi Probiotik dan Kultur Starter
  • Kerjasama
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • Layanan
    • PROSEDUR & DAFTAR BIAYA JASA ANALISIS PSPG 2025
    • Prosedur Pendaftaran Sewa Lab (Umum)
  • Beranda
  • Article
  • page. 5
Arsip:

Article

Pemaparan Laporan Pendahuluan RAD-PG Kabupaten Blitar 2022-2027

ArticlePenelitianRilis Friday, 4 November 2022

Pada 3 November 2022 Tim PSPG UGM melaksanakan presentasi Laporan Pendahuluan Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Kabupaten Blitar 2022-2027 di Kantor BAPPEDA Kabupaten Blitar dengan dihadiri oleh sejumlah SKPD terkait.

Pentingnya Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)

ArticleRilis Monday, 24 October 2022

Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan masa awal kehidupan saat terbentuk janin di dalam kandungan (270 hari) hingga dua tahun pertama kehidupan (730 hari) yang biasa disebut dengan golden period. Saat di dalam kandungan, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, tulang mulai terbentuk dan berkembang dilanjutkan masa dua tahun setelah kelahiran, anak mulai beradaptasi dengan lingkungannya serta merupakan puncak perkembangan fungsi kognitif anak. Masa 1000 HPK sangat penting karena pada masa itu kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat dan riskan sehingga berdampak terhadap kualitas dan kesehatan generasi pada masa yang akan datang. Pada masa 1000 HPK asupan gizi perlu diperhatikan mulai dari calon pengantin, calon ibu, janin hingga anak. Apabila asupan gizinya kurang maka berpotensi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, contohnya timbul penyakit tidak menular, pertumbuhan kognitif terhambat sehingga kurang cerdas dan kompetitif, gangguan pertumbuhan tinggi badan sehingga bersiko pendek bahkan stunting (Sudargo, 2018). Status gizi perempuan baik sebelum hamil hingga menyusui juga perlu diperhatikan karena akan memengaruhi status gizi anaknya kelak. Selama masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, mengonsumsi tablet tambah darah (TTD), mendapatkan informasi yang lengkap tentang ASI dan manfaatnya, perawatan bayi, menyiapkan makanan pendamping ASI, imunisasi. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada kehidupan 730 hari selanjutnya, yaitu asupan nutrisi yang bergizi, beragam, seimbang, pencegahan penyakit dan imunisasi, deteksi dan stimulasi tumbuh kembang anak. (Anonim A, 2020)

Sumber:
Sudargo, Toto dkk. 2018. 1000 Hari Pertama Kehidupan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Anonim. https://www.herminahospitals.com/id/articles/pentingnya-1000-hari-pertama-kehidupan-pada-anak. Diakses pada 24 Oktober pukul 11.44 WIB.

Koordinasi Penyusunan RAD-PG Kabupaten Blitar

ArticleBerita FotoPenelitianRilis Thursday, 20 October 2022

Pada tanggal 19 Oktober 2022 Tim Peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM melakukan diskusi secara daring dalam rangka koordinasi penyusunan RAD-PG Kabupaten Blitar dengan Tim Bappeda Kabupaten Blitar dan SKPD terkait.

Workshop dan Pelatihan Perhitungan Tingkat Konsumsi Dalam Negeri di Bidang Pangan

ArticleBerita FotoPelatihanPenelitianRilis Thursday, 20 October 2022

Dalam rangka mempelopori perhitungan Tingkat Konsumsi Dalam Negeri (TKDN) di Bidang Pangan, Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, PUI-PT Probiotik berkolaborasi dengan Kedaireka dan Kemenristekdikti, mengadakan kegiatan workshop dan pelatihan TKDN yang telah diselenggarakan pada Senin – Selasa, 17 – 18 Oktober 2022 bertempat di Ruang Seminar Lantai 3 Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang peserta, baik dari mahasiswa S1, mahasiswa S2, UMKM, hingga Dinas Koperasi dan UKM Yogyakarta. Terdapat tiga narasumber yang diundang, yaitu Bp Nendra, S.E. dan Bp Taufiq, S.T., M.T., dari Kementerian Perindustrian RI, serta Bp. Setio Agung Wibowo dari PT Surveyor Indonesia.

Pada hari pertama, ketiga narasumber menyampaikan materi yang berkaitan dengan TKDN, baik regulasi maupun cara aplikasinya. Peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini karena mendapatkan insight baru mengenai TKDN untuk produk pangan. Selain itu, peneliti ahli dari PUI-PT dan BRIN juga turut hadir mengikuti kegiatan hari pertama.

Setelah mendapatkan materi pada hari pertama, peserta diminta untuk mempresentasikan hasil perhitungan TKDN produk pangan yang sedan mereka kembangkan. Salah satunya, Sriyanti, yang memaparkan mengenai TKDN produk Probiogama. Bapak Setio selaku narasumber juga melakukan assessment terhadap hasil perhitungan TKDN oleh mahasiswa.

Faktor dan Upaya Pengendalian Stunting

ArticleRilis Thursday, 20 October 2022

Seperti yang telah kita ketahui, stunting menjadi masalah yang luar biasa dan dalam dua tahun terakhir merupakan masalah yang diprioritaskan oleh pemerintah. Sebenarnya seberapa besar pentingnya? Jika kita tinjau bila orang stunting paling tidak dalam waktu 20 sampai 30 tahun yang akan datang anak-anak menjadi suatu generasi dengan kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu, diusahakan generasi ke depan semakin baik dan unggul. Stunting bukan hanya anak dengan perawakan pendek, tetapi juga disebabkan oleh kondisi kesehatan yang kurang optimal yaitu kekurangan gizi dan bersifat jangka panjang terutama pada 100 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) atau golden period. Seribu HPK merupakan masa yang sangat penting dan kritis mulai dari perkembangan di dalam rahim dan dua tahun pertama setelah bayi dilahirkan karena pada masa itu ada kejadian sangat penting yaitu pertumbuhan dan perkembangan dari orga-organ utama terutama perkembangan otak yang nantinya mempengaruhi kepandaian dan kognitif anak tersebut.
Faktor resiko terjadinya stunting karena kondisi nutrisi sebelum hamil, kondisi nutrisi saat hamil, terjadinya kehamilan pada usia remaja putri (rematri), adanya interval kelahiran yang terlalu dekat, pertumbuhan saat di dalam kandungan terganggu sehingga lahir dalam kondisi kecil, bayi BBLR, kondisi infeksi pada bayi. Sehingga dapat kita sarikan faktor terjadinya stunting yaitu karena pertumbuhan di dalam rahim terlambat, nutrisi pertumbuhan yang tidak adekuat, dan adanya infeksi.
Berikut ini upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI guna mencegah stunting di Indonesia:
1. Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi para remaja putri
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil.
3. Pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu.

Sumber:
https://megapolitan.antaranews.com/berita/201025/bkkbn-gandeng-aplikasi-parenting-percepat-penurunan-stunting
https://promkes.kemkes.go.id/3-upaya-penting-kemenkes-dalam-menurunkan-stunting

Core-to-Core Program “Pengaruh Pola Makan dan Kesehatan terhadap Pembentukan Gut Microbiota Orang Asia”

ArticlePenelitianRilis Thursday, 15 September 2022

Kick off  Seminar Core to Core Program telah sukses dilaksanakan di Kyushu University tanggal 13-14 September 2022. Pada seminar kali ini, Prof. Dr. Jiro Nakayama dari Universitas Kyushu, Jepang bersama dengan Tim Peneliti  PUI-PT Probiotik berfokus untuk mempelajari variasi Gut Microbiota dari masing masing orang di negara negara tersebut dengan tujuan untuk mempelajari lebih dalam Gut Microbiota dalam mencerminkan kebiasaan diet di setiap negara, serta variasinya di dalam negara yang mungkin mencerminkan kebiasaan diet yang berubah, khususnya di wilayah perkotaan. Sejauh ini, Asian Microbiome Project telah mengumpulkan data mikrobiota usus dari orang-orang dari beberapa negara di Asia.

Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – TPHP FTP UGM – PT Mazaraat Lokanatura Indonesia

AgendaArticleRilis Tuesday, 16 August 2022

Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – TPHP FTP UGM – PT Mazaraat Lokanatura Indonesia

PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan PT Mazaraat Lokanatura Indonesia mempersembahkan:

I. Program MBKM Tugas Akhir Magang Industri II Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian – PUI-PT Probiotik – Mazaraat

Tema: Local Probiotic Cheese Making, Production and Development

 

 

 

 

 

 

 

 

 

* Magang Industri II setara dengan 8 SKS
* KHUSUS untuk mahasiswa Semester 7
* WAJIB untuk mengambil 12 SKS pada topik kegiatan di “MBKM Magang Bersertifikat dengan PUI-PT Probiotik – Mazaraat”

 

II. Program MBKM Magang Bersertifikat dengan PUI-PT Probiotik – Mazaraat

Terdapat 8 topik pilihan yang disediakan yang terkait dengan dasar-dasar mengenai probiotik, BAL, gut microbiota, pengembangan produk berbasis probiotik, dan pengolahan keju.

KHUSUS untuk Mahasiswa Semester 5

 

AYO DAFTAR SEGERA! 😃

Leaflet MBKM PUI-PT Probiotik – Mazaraat:

Leaflet MBKM PUI PT

#puiptprobiotik
#pspgugm
#mazaraat
#mbkm
#magang
#magangindustri

Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – PT Swayasa Prakarsa

AgendaArticleRilis Tuesday, 16 August 2022

Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – PT Swayasa Prakarsa

I. Tugas Akhir Magang Industri II

 

Tema: Local Probiotics Powder Production, Development and Application for Health Benefit

* Magang Industri II setara dengan 8 SKS
* KHUSUS untuk mahasiswa Semester 7
* WAJIB untuk mengambil 12 SKS pada topik kegiatan di “MBKM Magang Bersertifikat dengan PUI-PT Probiotik – PT Swayasa Prakarsa”

 

II. Program MBKM Magang Bersertifikat PUI-PT Probiotik dan PT Swayasa Prakarsa

Program terdiri dari 8 mata kuliah dan 5 praktikum yang terkait dengan pengembangan media halal, liofilisasi kultur starter probiotik, identifikasi probiotik, safety assesment, produksi powder probiotik, analisa Whole Genome Sequence, QC, standardisasi, GMP, HACCP, izin edar, halal, dan prospek bisnis probiotik.

Ayo Daftar Segera!

KHUSUS untuk Mahasiswa Semester 5


#puiptprobiotik
#pspgugm
#mbkm
#magang
#magangindustri

Potensi Probiotik Lokal Sebagai Pangan Fungsional Pencegah Diare

ArticlePenelitianRilis Wednesday, 22 June 2022

oleh : Lily Arsanti Lestari

Dewasa ini, orang sangat memilih makanan yang akan dikonsumsi. Makanan tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer yaitu rasa lapar dan pemenuhan zat-zat gizi bagi tubuh, namun juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder yaitu cita rasa yang baik, serta kebutuhan tersier yaitu memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh seperti hipokolesterol, anti hipertensi, pencegah diare, dan sebagainya. Makanan yang mempunyai fungsi fisiologis ini dikenal dengan pangan fungsional. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan, pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi
fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan, serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat
diterima oleh konsumen. Selain itu, pangan fungsional tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.

Golongan senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu di dalam pangan fungsional adalah senyawa-senyawa alami di luar zat gizi dasar yang terkandung dalam makanan yang bersangkutan, yaitu: (1) serat pangan (dietary fiber), (2) oligosakarida, (3) gula alkohol (polyol), (4) asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids = PUFA), (5) peptida dan protein tertentu, (6) glikosida dan isoprenoid, (7) polifenol dan isoflavon, (8) kolin dan lesitin, (9) bakteri asam laktat, (10) phytosterol, dan (11) vitamin dan mineral tertentu.

Di Indonesia diare masih menjadi masalah kesehatan dan penyakit ini dapat terjadi pada semua golongan usia. Angka kesakitan penyakit diare di Indonesia pada tahun 2001 sebesar 12/1000 atau 12 orang per 1000 penduduk, sedangkan angka kematiannya menurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 sebesar 23,7 per 100.000 penduduk (Djaja et al.., 2003). Salah satu penyebab diare yaitu infeksi bakteri patogen di saluran cerna. Beberapa bakteri patogen penyebab diare antara lain Escherichia coli, Shigella sp., Salmonella sp., dan Helicobacter pylori.

Makanan fermentasi tradisional kita banyak yang berpotensi mengandung probiotik. Beberapa bakteri asam laktat yang berpotensi sebagai probiotik telah diisolasi dari makanan fermentasi tradisional seperti gatot dan growol (ketela yang difermentasi berasal dari Yogyakarta), dadih (susu kerbau yang difermentasi berasal dari Sumatera Barat), dali (susu kerbau yang difermentasi berasal dari Sumatera Utara), tempoyak (durian yang difermentasi dari Kalimantan), asinan sawi, dsbnya.

Penelitian mengenai potensi bakteri probiotik yang diisolasi dari sumber lokal (probiotik indigenous) di Indonesia menunjukkan bahwa bakteri asam laktat dari gatot (Lactobacillus plantarum Mut7 dan Lactobacillus sake Mut13), growol (Lactobacillus casei subsp. rhamnosus TGR2), tape singkong (Lactobacillus plantarum), tempoyak (Lactobacillus fermentum), asinan rebung (Lactobacillus acidophilus), tempe (Lactobacillus casei subsp. rhamnosus TTE1) mampu bertahan pada suasana asam di saluran cerna, tahan dalam konsentrasi garam empedu, tetapi yang memiliki potensi aktivitas antimikrobia hanya Lactobacillus casei subsp. rhamnosus TGR2 yang diisolasi dari growol (Rahayu et al., 1996).

Penelitian mengenai kemampuan probiotik lokal dalam mencegah diare yang disebabkan oleh bakteri patogen telah dilakukan baik secara in vitro dan in vivo. Pada penelitian in vitro, beberapa bakteri asam laktat yang diisolasi dari gatot dan dadih yaitu Lactobacillus plantarum Mut7, Lactobacillus sake Mut13, Lactobacillus sp Dad 13 dan Lactobacillus sp. Dad11 mampu menghambat beberapa bakteri patogen seperti Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan E. coli (Sumaryati, 2006). Selain itu, Lactobacillus plantarum Mut7, Lactobacillus sake Mut13, dan Lactobacillus sp Dad 13 juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen penyebab diare Salmonella choleraesius dan Shigella flexneri (Lestari, 2008).

Pada penelitian epidemiologi yang melibatkan sekitar 472 anak berusia 1-5 tahun di Kabupaten Kulonprogo menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi growol dengan angka kejadian diare.
Semakin tinggi frekuensi konsumsi growol, semakin kecil kemungkinan terkena diare. Untuk dapat mencegah kejadian diare, frekuensi konsumsi growol sebaiknya minimal 6,4 kali/minggu atau rutin setiap hari dikonsumsi. Responden yang tidak mengkonsumsi growol mempunyai kemungkinan menderita diare sebesar 47,4% dibandingkan responden yang mengkonsumsi growol.

Growol merupakan makanan fermentasi tradisional yang terbuat dari ketela dan mempunyai rasa asam. Jenis makanan ini hanya dibuat di daerah Yogyakarta khususnya Kulon Progo dan daerah sekitarnya. Proses pembuatan growol berlangsung selama 4 hari yaitu dengan cara merendam ketela yang telah dikupas dan diiris kecil-kecil di dalam air selama 4 hari dengan suhu perendaman 26ºC± 2ºC, kemudian ditiriskan dan dihancurkan sebelum akhirnya dikukus. Selama perendaman ini terjadi fermentasi alami, berbagai jenis mikrobia yang tumbuh pada awal fermentasi adalah Coryneform, Streptococcus,Bacillus, Actinobacter, yang selanjutnya diikuti oleh Lactobacillus dan yeast sampai akhir fermentasi. Selama proses fermentasi, bakteri asam laktat yang paling dominan tumbuh, bakteri tersebut bersifat anaerob, amilolitik dan fermentatif. Jumlah bakteri asam laktat pada growol tiap gramnya sebesar 1,64 x 108 (Suharni,1984).

Jenis probiotik yang terdapat pada growol adalah Lactobacillus casei subsp. rhamnosus TGR-2 merupakan bakteri yang memiliki aktivitas anti mikrobia, mampu menghambat pertumbuhan Staphyloccoccus aureus FNCC 0047, E. coli FNCC 0091, Morganella morganii FNCC 0122, Salmonella typhimurium FNCC 0050, dan Bacillus cereus FNCC 0057. Selain itu juga metabolit ekstraseluler Lactobacillus casei subsp. rhamnosus tetap stabil pada suhu kamar, pada pemanasan 98ºC tahan selama 30 menit, pH 3-8; pada pemanasan 121ºC selama 15 menit; dan pada suhu 4ºC selama 21 hari (Rahayu et al.,1995).

Pada penelitian terakhir membuktikan bahwa makanan lokal yang telah dikonsumsi secara turun temurun ternyata mempunyai efek fungsional dalam pencegahan diare. Namun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengungkap bagaimana mekanismenya. Apakah efek anti diare tersebut disebabkan oleh aktivitas sel probiotik melawan sel bakteri patogen ataukah oleh metabolit sekunder seperti bakteriosin, hidrogen peroksida dan asam laktat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Penelitian pada jenis makanan fermentasi tradisional yang lain juga perlu dilakukan agar bukti-bukti ilmiah yang diperoleh dari penelitian ini dapat mendukung pengembangan makanan fermentasi tradisional yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia.

Sumber foto: https://www.benefiber.com/amp/what-are-probiotics-benefits.html

Serah Terima Jabatan Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM Periode 2022-2025

ArticleBerita FotoRilis Friday, 17 June 2022

Pada Senin, 13 Juni 2022 telah dilaksanakan serah terima jabatan Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM dari Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. (Kepala PSPG Periode 2019-2022) kepada Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc. (Kepala PSPG Periode 2022-2025). Semoga di periode kepengurusan yang bar PSPG dan PUI-PT Probiotik dapat semakin maju dan berkembang serta berkontribusi dalam bidang akademik dan masyarakat.

1…34567…12

Berita Terbaru

  • SEMINAR BIONUTRITION HEALTH: Probiotik dan Inovasi Produk Pangan Fungsional untuk Kesehatan
  • IUMS Outreach Program
  • Kolaborasi Kerja Sama PSPG UGM dengan PT. Media Tribun Yogya
  • Uji Klinis Evosorption Tahap Kedua
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 cfns@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/pspg_ugm/

Facebook Page: https://www.facebook.com/pspgugm/

 

 

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY