University Center of Excellence for Research and Application on Integrated Probiotic Industry in collaboration with Center for Food and Nutrition Studies UGM and also Indonesian Society of Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota (ISLAB-GM) will hold a virtual general lecture about Gut Microbiota and Metabolic Diseases in Asian People. There will be an amazing lecturer, Prof. Dr. Jiro Nakayama from Department of Bio science and Biotechnology, Faculty of Agriculture, Kyushu University.
It’s free and the participants will get a certificate too. So do not hesitate and join our event on
Monday, December 7, 2020
gut microbiota
Gut Microbiota, Disbiosis pada Pasien COVID-19 dan Peran Probiotik
Pandemik-19 belum ada tanda-tanda berakhir, dan kapan berakhirnyapun belum dapat dipastikan. Saat ini, total kasus di Indonesia sudah mencapai 369.000 orang, dengan jumlah kematian mencapai 12.734. Sejak awal September, pertambahan pasien Covid-19 rata-rata setiap hari mencapai lebih dari 3.000 orang. Pandemik Covid-19 telah menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat global. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 ini. Tulisan pendek kali ini, akan difokuskan pada peran probiotik di dalam membantu mengatasi keparahan yang terjadi pada pasien Covid-19. Probiotik diartikan sebagai mikroorganisme hidup yang apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup dapat menyehatkan tubuh, melalui kesehatan usus. Bagaimana hubungan probiotik dengan pasien Covid-19?. Berikut adalah penjelasan singkatnya.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa virus penyebab Covid-19, yaitu SARS-CoV-2 ternyata juga mampu menyerang sel epitel usus, yang berujung pada gangguan saluran pencernaan dan ditandai dengan diare. Gangguan keseimbangan gut microbiota pada pasien Covid-19 telah dilaporkan oleh Zuo Tao, dkk (2020) pada journal Gastroenterology. Para peneliti ini mengamati perubahan gut microbiota pada 15 pasien Covid-19 yang diopname di Hongkong dengan berbagai level keparahan. Gambar yang disajikan berikut ini adalah kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Pada gambar orang sehat, bakteri komensal yang dominan adalah Eubacterium, Faecalibacterium prausnitzii, Roseburia dan Lachnospiraceae. Peran penting bakteri dalam menyehatkan usus ini adalah melalui produksi short chain fatty acid, menjaga sistem imun tubuh, serta memiliki sifat anti-inflamasi. Pada pasein Covid-19, ternyata populasi beberapa komensal bakteri baik menurun, diikuti dengan peningkatan patogen oportunis yang dapat merugikan. Beberapa bakteri bahkan dapat memperparah kondisi pasien Covid-19 (seperti terlihat dalam gambar). Kondisi gangguan keseimbangan gut microbiota Inilah yang disebut sebagai DISBIOSIS. Beberapa paper yang mereview hubungan antara probiotik dan pasien Covid-19 telah muncul di tahun 2020. Disbiosis pada pasien Covid-19, diduga juga disebabkan oleh treatment antibiotik. Salah satu paper yang menarik adalah peran probiotik didalam mengatasi disbiosis pada pasien Covid-19. Hal inilah yang juga dipakai sebagai landasan teori Tim PUI-PT Probiotik UGM, yang saat ini sedang melakukan penelitian hubungan konsumsi probiotik lokal (ProbioGama) di dalam membantu mengatasi disbiosis gut microbiota pada pasien Covid-19. Harapan para peneliti, probiotik yang mampu hidup di usus dapat membantu menyehatkan kembali kondisi usus. Kondisi usus yang sehat berperanan didalam mendukung sistem imun tubuh. Jagalah ususmu untuk mendukung tubuh tetap sehat. Salam sehat.
#gutmicrobiota
#probiotik
Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota I: Pengenalan Probiotik dan Gut Microbiota via Webex telah dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2020. Acara ini diselenggarakan oleh PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik untuk Industri (PUI-PT Probiotik) bersama PSPG UGM dan ISLAB-GM (Indonesian Society of Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota). Narasumber webinar Kuliah Umum hari ini yaitu Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. yang menyampaikan materi pengenalan Gut Microbiota dan Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc. yang memaparkan materi pengenalan Probiotik. Terimakasih kepada seluruh peserta yang telah ikut berpartisipasi, semoga dapat menambah wawasan terkait probiotik dan Gut Microbiota. Nantikan kuliah umum virtual berikutnya dengan topik: Hubungan antara Probiotik, Gut Microbiota dan Kesehatan Tubuh pada tanggal 30 Oktober 2020 😃.
Pada tanggal 16 Oktober 2020 Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi (PUI-PT) Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri (PUI-PT PROBIOTIK UGM) bersama Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM serta ISLAB-GM (Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota) mengadakan Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota via Cisco Webex. Webinar kali ini menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya yaitu Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS. dan Dr. Ir. Tyas Utami, MSc. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan supaya masyarakat menjadi mengenal probiotik dan mengkonsumsi probiotik sebagai bagian dari pola hidup sehat. Meskipun Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota baru pertama kali diadakan, namun kegiatan ini mendapat respon positif dan antusiasme tinggi dari masyarakat yang ditunjukkan dengan jumlah peserta yang turut berpartisipasi dalam webinar ini sekitar 300 peserta yang berasal dari akademisi, instansi pemerintah, praktisi, maupun masyarakat umum serta pertanyaan-pertanyaan peserta yang menarik.
Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi (PUI-PT) Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri bersama Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM serta ISLAB-GM (Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai probiotik dan manfaatnya dalam membantu menjaga kesehatan tubuh dengan menjaga keseimbangan gut microbiota saluran cerna. Hingga saat ini probiotik dan manfaatnya bagi kesehatan masih belum banyak dikenal dikalangan masyarakat, sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat menjadi mengenal probiotik dan mengkonsumsi probiotik sebagai bagian dari pola hidup sehatnya.
Kuliah Umum Virtual
Probiotik dan Gut Microbiota
Merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi (PUI-PT) Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri bersama Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM serta ISLAB-GM (Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai probiotik dan manfaatnya dalam membantu menjaga kesehatan tubuh dengan menjaga keseimbangan gut microbiota saluran cerna. Hingga saat ini probiotik dan manfaatnya bagi kesehatan masih belum banyak dikenal dikalangan masyarakat, sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat menjadi mengenal probiotik dan mengonsumsi probiotik sebagai bagian dari pola hidup sehatnya.
In order to disseminate the research activity and to strengthen the network among researcher as well as industrial partners, we would like to invite you to join our Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota (ISLAB-GM) membership. Please find the registration link below:
https://bit.ly/islabgm
We also would like to invite current member to add personal information related to the change of institution address, email address or contact number to update our database.
For more info, please kindly contact 0821-3529-9855 (Dina – whatsapp)
Thank you
ESR
Beberapa hal yang penting:
Diabetes mellitus tipe 2 (T2D) adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolisme yang ditandai oleh ketidakseimbangan kadar glukosa darah, perubahan profil lipid dan tekanan darah tinggi. Gut microbiota memiliki pengaruh penting pada peristaltik usus, dan juga pada ekspresi berbagai gen inang yang terlibat dalam regulasi metabolisme, angiogenesis, sistem saraf enterik dan maturasi imunitas mukosa. Endotoksin yang berasal dari bakteri gram negatif usus dapat menjadi salah satu penyebab / mediator peradangan sistemik tingkat rendah dan sirkulasinya terutama pada pasien DMT2, dipengaruhi oleh perubahan dalam diet (Grigorescu dan Dumitrascu, 2016). Diabetes melitus tipe 2 juga berhubungan dengan ketidakseimbangan gut microbiota. Dilasir dari jurnal (Tilg dan Moschen. 2014) yang menyatakan bahwa populasi Roseburia intestinalis dan Faecalibacterium prausnitzii sebagai bakteri penghasil butirat adalah lebih rendah pada subjek T2D. Endotoksemia, kemungkinan besar berasal dari usus juga diamati pada pasien dengan sindrom metabolik dan T2D dan mungkin memainkan peran kunci dalam peradangan metabolik.
Allin et al. (2015) menjelaskan mekanisme gut microbiota dapat memengaruhi metabolisme melalui berbagai mekanisme yang terdapat pada gambar dibawah ini:
(A) Lipopolysaccharide.
Lipopolysaccharide (LPS) berasal dari membran luar bakteri Gram-negatif dan berikatan dengan Toll-like receptor 4 (TLR4), yang mengaktifkan jalur pensinyalan proinflamasi menghasilkan peradangan tingkat rendah sehingga menurunkan sensitivitas insulin.
(B) Asam lemak rantai pendek.
Bakteri dalam kolon menfermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek (terutama butirat, asetat dan propionat). Asetat dan propionat digunakan sebagai substrat untuk glukoneogenesis dan lipogenesis di hati, sedangkan butirat merupakan substrat energi penting untuk sel mukosa kolon. Selain itu, asam lemak rantai pendek berikatan dengan reseptor berpasangan protein G, GPR41 dan GPR43 yang menghasilkan berbagai efek tergantung pada tipe seluler yang terpengaruh. Dalam sel-sel imun, pensinyalan ini menghasilkan penurunan peradangan dan dalam sel-L sel enteroendokrin yang menghasilkan peningkatan kadar GLP1 dan PYY bersamaan yang mengarah pada peningkatan sensitivitas insulin.
(C) Asam empedu.
Asam empedu primer diproduksi oleh hati dan diresirkulasi ke hati dari usus. Namun, bakteri usus mampu mendekonjugasi asam empedu primer yang menghambat resirkulasi. Asam empedu dekonjugasi primer selanjutnya dimetabolisme oleh bakteri usus menjadi asam empedu sekunder. Asam empedu sekunder berikatan dengan TGR5 reseptor protein-coupled G, yang menghasilkan peningkatan pengeluaran energi pada otot dan sekresi GLP1 dalam sel-L enteroendokrin, yang keduanya mengarah pada peningkatan sensitivitas insulin.
Referensi :
Allin, K. H., Nielsen, T., dan Pedersen, O. 2015. Gut microbiota in patients with type 2 diabetes mellitus. European Journal of Endocrinology. 167-177.
Grigorescu, I. dan Dumitrascu, D. L. 2016. Implication of gut microbiota in diabetes mellitus and obesity Acta Endocrinol. 206-214.
Tilg, H., dan Moschen, A. R. 2014. Microbiota and diabetes: an evolving relationship. BMJ Publishing Group. 0 : 1-9.
Saat ini para kaum hawa mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua disuguhkan dengan adanya produk-produk kecantikan yang menawarkan supaya kulit tampak cerah dan lebih muda, mengencangkan kulit, anti aging dan anti keriput. Sebenarnya, gaya hidup yang tidak sehat misalnya makan tidak teratur, kurang tidur, dan stres dapat memicu penuaan dini. Sedangkan, terdapat fakta bahwa orang Bulgaria tetap sehat pada saat lanjut usia berasal dari konsumsi yogurt yang mengandung bakteri hidup, Lactobacillus.
Menurut Rahayu (2018) dalam buku yang berjudul “Probiotik dan Gut Microbiota, Manfaatnya pada Kesehatan”, Bakteri yang baik di dalam saluran pencernaan dapat mengurangi toksin dan radikal bebas yang dapat merusak kulit dan menimbulkan reaksi penuaan. Manfaat lebih lanjut yang diperoleh dari mikrobiota usus yang seimbang adalah saluran pencernaan dapat berfungsi dengan baik sehingga memberikan keuntungan bagi tubuh, berikut penjelasannya.