Universitas Gadjah Mada PUSAT STUDI PANGAN DAN GIZI
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSPG
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Profil PSPG
    • Sejarah PSPG
  • Program Pelatihan
  • Penelitian
    • Penelitian Tahun 2013
    • Penelitian Tahun 2015-2016
    • Penelitian Tahun 2017 – 2018
    • Penelitian Tahun 2019 – 2020
  • Fasilitas
    • Laboratorium
      • Lab Kimia dan Biokimia Pangan
      • Lab Mikrobiologi Pangan
      • Lab Gizi Pangan dan Gizi Klinis
      • Lab Rekayasa Pangan
    • Divisi Food & Nutrition Culture Collection (FNCC)
    • Unit Produksi Probiotik dan Kultur Starter
  • Kerjasama
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • Layanan
    • PROSEDUR & DAFTAR BIAYA JASA ANALISIS PSPG 2024
    • Prosedur Pendaftaran Sewa Lab (Umum)
  • Beranda
  • Berita Foto
  • Hubungan antara Komposisi Gut Microbiota dengan Kekurangan Gizi

Hubungan antara Komposisi Gut Microbiota dengan Kekurangan Gizi

  • Berita Foto, Pelatihan, Penelitian, Rilis
  • 19 May 2020, 05.04
  • Oleh: cfns
  • 0

Oleh: Rafli Zulfa Kamil (Promovendus Program Studi Ilmu & Teknologi Pangan UGM)

 

Malnutrisi merupakan double burden permasalahan gizi secara global yang mencakup dua hal yaitu undernutrition (kekurangan gizi) dan overnutrition (kelebihan gizi). Sebagai salah satu negara berkembang, permasalahan gizi pada anak yang paling tinggi di Indonesia adalah undernutrition (gizi kurang, gizi buruk dan stunting). Pada tahun 2011, WHO mengestimasi secara global jika sebanyak 115 juta (18%) anak-anak dibawah lima tahun memiliki berat badan dibawah normal dan sebanyak 178 juta (28%) menderita stunting.

Beberapa penelitian menyebutkan adanya kaitan antara kesehatan saluran cerna dengan kejadian kekurangan gizi. Kesehatan saluran cerna sesorang dipengaruhi oleh komposisi mikrobia hidup kompleks yang menghuni saluran pencernaan manusia yang disebut sebagai gut microbiota. Hubungan antara komposisi gut microbiota dengan kekurangan gizi adalah vicious cycle (Guerrant et al., 2008; Relman 2013). Apabila komposisi gut microbiota didominasi oleh bakteri patogen (dysbiosis) dapat menyebabkan kerusakan permeabilitas usus, infeksi epitel usus dan kegagalan absorbi zat gizi. Infeksi pada epitel usus dapat mengganggu respon sistem imun tubuh sehingga tidak dapat menangkal terjadinya invasi oleh bakteri patogen (Saran et al. 2002). Selain itu bentuk terjadinya infeksi epitel usus dapat berupa pemendekan vili, penipisan mukosa, percabangan crypt dan penyempitan brush border (Thaxton et al., 2018).

Dysbiosis dalam hal ini yang dimaksud adalah ketika jumlah bakteri patogen enterik lebih mendominasi pada saluran pencernaan. Pada kasus anak kekurangan gizi diketahui jika komposisi gut microbiota-nya didominasi oleh bakteri dari phylum Proteobacteria seperti Enterobacter, Escherichia, Klebsiellam dan Shigella. Selain itu pada anak kekurangan gizi kurang juga terjadi penurunan pada bakteri yang berperan positif seperti Bifidobacterium, Butyrivibrio, Faecalibacterium, Lactobacillus dan Roseburia serta bakteri dari phylum Bacteroidetes (Monira et al., 2011; Velly et al. 2017). Rangkuman beberapa penelitian terkai komposisi gut microbiota terhadap kejadian kekurangan gizi dapat dilihat pada tabel.

Tabel 1. Penelitian terdahulu terkait komposisi gut microbiota pada kasus kekurangan gizi

Subjek dan Lokasi Temuan Referensi
Lokasi: Bengal, India

34 dewasa (India) (18 malnutrisi dan 16 normal) dan 1 warga negara amerika yang tinggal di India 6 minggu dan terjangkit diare, kehilangan BB 20lb

Sampel feses malnutrisi didominasi bakteri coliform, diidentifikasi pula Bacteroides (12/15). Bifidobacteria, clostridia dan streptococci ditemukan pada semua kelompok dengan konsentrasi yang serupa (Cassells et al., 1970)
Lokasi: Guatemala

13 anak dengan akut protein calorie malnutrition, 4 anak sehat (kontrol)

Diidentifikasi adanya Streptococci, Enterobacteriaceae, E. coli dan Yeast pada PCM. Bifidobacteria banyak dideteksi pada control. (Mata et al., 1972)
Lokasi: Jakarta, Indonesia

21 anak usia 1 minggu-4 tahun. Sebanyak 13 anak mengalami severe malnutrition.

Teridentifikasi tingginya bakteri yang termasuk Enterobacteria (4,5 x 109 CFU/mL specimen). Selain itu juga teridentifikasi adanya golongan Staphylococcus, Candida sp, E. coli, Klebsiella sp, Pseudomonas sp, Salmonella parathypii B. (Gracey et al., 1973)
Lokasi: Gambia

25 anak malnutrisi (9-34 bulan)

Diidentifikasi bahwa E. coli, Bacteroides dan Enterococci banyak dijumpai pada diare kronis. Sedangkan Streptococci pada diare akut dan Bacilli, Staphylococci, Klebsiella, Pseudomonas dan Candida dijumpai pada kedua kelompok. (Heyworth & Brown, 1975)
Lokasi: Bangladesh

7 anak sehat dan 7 anak gizi kuruang (2-3 tahun)

Teridentifikasi tingginya phylum Proteobacteria pada anak gizi kurang dan rendahnya Bacteroidetes. Genus bakteri patogen seperti Klebsiella dan Escherichia tinggi pada anak gizi kurang (Monira et al., 2011)

 

CASSELLS, J. S., BANWELL, J. G., GORBACH, S. L., MITRA, R., & MAZUMDER, D. N. G. (2018). Tropical Sprue and Malnutrition in West Bengal. The American Journal of Clinical Nutrition, 23(12), 1579–1581. https://doi.org/10.1093/ajcn/23.12.1579

Gracey, M., Suharjono, Sunoto, & Stone, D. E. (1973). Microbial contaminationof the gut another feature of malnutrition. The American Journal of Clinical Nutrition, 26, 1170–1174.

Heyworth, B., & Brown, J. (1975). Jejunal microflora in malnourished Gambian children. Archives of Disease in Childhood, 50(1), 27–33. https://doi.org/10.1136/adc.50.1.27

Mata, J. L., Franklin, J., Cordon, M., Rosales, R., Prera, E., Schneider, R. E., & Viteri, F. (1972). Gastrointestinal flora of Children with protein-calorie malnutrition. The American Journal of Clinical Nutrition, 1118–1126.

Saran, S., Gopalan, S., & Krishna, T. P. (2002). Use of fermented foods to combat stunting and failure to thrive. Nutrition, 18(5), 393–396. https://doi.org/10.1016/S0899-9007(01)00790-0

Thaxton, G. E., Melby, P. C., Manary, M. J., & Preidis, G. A. (2018). N e w I n s i g h t s in t o t h e P a t h o g e n e s i s an d Tre a t m e n t of Malnutrition.

Velly, H., Britton, R. A., & Preidis, G. A. (2017). Mechanisms of cross-talk between the diet, the intestinal microbiome, and the undernourished host. Gut Microbes. https://doi.org/10.1080/19490976.2016.1267888

Tags: gut microbiota malnutrisi probiotik PSPG pspg ugm

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Berita Terbaru

  • Uji Klinis Evosorption Tahap Kedua
  • Peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan PT Anugrah Inti Makmur Indonesia dan PT Phytochemindo Reksa melakukan Kerja Sama Uji Klinis Whey Protein Evolene dengan Penambahan Evosorption
  • DAFTAR BIAYA ANALISIS PSPG UGM 2024
  • PSPG Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 cfns@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/pspg_ugm/

Facebook Page: https://www.facebook.com/pspgugm/

 

 

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju