Pada tanggal 4 September 2020 Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bersama dengan Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI) menyelenggarakan Webinar Keamanan Pangan Edisi Spesial “Food Safety Webinar 2020” dengan tema Challenges of Food Safety in Indonesia via Cisco Webex.
Webinar yang diselenggarakan oleh PSPG UGM dan APKEPI ini menghadirkan empat narasumber yang ahli di bidangnya, yaitu Dr. Roy Sparringa dan Drs. Halim Nababan dari APKEPI serta Dr. Adi Djoko Guritno dan Prof. Lilik Soetiarso dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Pada webinar kali ini dibahas mengenai tantangan keamanan pangan di Indonesia, mulai dari segi kesadaran masyarakat, tren, rantai pasok hingga pengembangan teknologi. Peserta yang turut berpartisipasi dalam webinar ini yaitu sekitar 350 peserta yang berasal dari akademisi, instansi pemerintahan, praktisi, maupun masyarakat umum.
Berikut materi Food Safety Webinar 2020 – Challenges of Food Safety in Indonesia :
- Materi Dr. Ir. Roy Sparringa, M.App.Sc. – Raising the Awareness of Food Safety in Indonesian Society: http://bit.ly/materiroysparringa
- Materi Drs. Halim Nababan – The New Trends of Food in Indonesia and Its Challenges : http://bit.ly/materihalimnababan
- Materi Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE – Mitigating and Adapting for Supply Chain Disruptions after COVID-19 : http://bit.ly/materiadg
- Materi Prof. Lilik Soetiarso, M.Eng., Ph.D – Development of Smart Traceability System for Strengthening Food Safety in Indonesia : http://bit.ly/materililiksutiarso
Video Materi Food Safety Webinar 2020:
Materi I
Materi II
Materi III
Materi IV
Tanya jawab (Q&A)
Salam,
Saya sangat tertarik dengan materi-materi yang dibawakan dan menurut saya ini sangat update.
Setuju bahwa kita harus memperkuat ketahanan pangan Indonesia untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan terutama bersaing di skala Nasional bahkan ke tingkat International.
Menjadi rencana tesis saya untuk melihat faktor2 apa sebenarnya yang bisa menjadi fokus untuk meningkatkan keamanan pangan pada produk agar produk tersbut bisa bersaing dan tentu saja memenuhi standar keamanan pangan. Karena tidak dipungkiri kadang-kadang orang Indonesia pun lebih menyukai/percaya produk luar daripada produk kita sendiri. Jadi sangat menarik untuk mengetahui faktor2 yang “mungkin” menjadi pembatasan gerak produk kita dipercaya oleh orang Indonesia sendiri.
Salam.