Universitas Gadjah Mada PUSAT STUDI PANGAN DAN GIZI
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSPG
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Profil PSPG
    • Sejarah PSPG
  • Program Pelatihan
  • Penelitian
    • Penelitian Tahun 2013
    • Penelitian Tahun 2015-2016
    • Penelitian Tahun 2017 – 2018
    • Penelitian Tahun 2019 – 2020
  • Fasilitas
    • Laboratorium
      • Lab Kimia dan Biokimia Pangan
      • Lab Mikrobiologi Pangan
      • Lab Gizi Pangan dan Gizi Klinis
      • Lab Rekayasa Pangan
    • Divisi Food & Nutrition Culture Collection (FNCC)
    • Unit Produksi Probiotik dan Kultur Starter
  • Kerjasama
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • Layanan
    • PROSEDUR & DAFTAR BIAYA JASA ANALISIS PSPG 2024
    • Prosedur Pendaftaran Sewa Lab (Umum)
  • Beranda
  • Article
  • Bagaimana Bahan Kimia Berkontribusi terhadap Pencemaran Bahan Pangan?

Bagaimana Bahan Kimia Berkontribusi terhadap Pencemaran Bahan Pangan?

  • Article, Rilis
  • 5 October 2020, 14.26
  • Oleh: cfns
  • 2

Bagaimana Bahan Kimia berkontribusi terhadap Pencemaran Bahan Pangan?

Pangan berperan penti untuk hidup yang berkualitas. Namun apa yang menyebabkan bahan pangan menjadi tidak aman? Ada banyak faktor yang menyebabkan bahan pangan menjadi tidak aman meliputi adanya cemaran mikotoksin, biologis, bahaya fisik, dan kimia. Beberapa kasus pencemaran bahan pangan yang disebabkan oleh bahan kimia yaitu ditemukannya melamin dalam susu formula bayi dengan tujuan meningkatkan kandungan protein dalam susu namun sebenarnya berdampak kurang baik bagi bayi yang mengonsumsi, terbentuknya akrilamida dalam proses pengolahan termal (>120C), ditemukannya dioxin yang melebihi ambang batas, ditemukan bahan tambahan pangan yang tidak diijinkan misalnya formalin, boraks.

Ada dua tipe cemaran kimia yaitu cemaran kimia yang berasal dari bahannya sendiri contohnya toksin yang ada di dalam kerang (shellfish toxin) , cemaran logam berat contohnya Arsenik, Merkuri, Cadmium yang berasal dari air tercemar, alat masak/pengemas yang mengandung logam berbahaya dan mengalami pengikisan, dari udara yang tercemar knalpot kendaraan bermotor dan cemaran kimia yang diakibatkan karena ulah manusia contohnya penambahan bahan tambahan pangan yang melebihi batas ambang.

Dengan mengetahui adanya cemaran kimia dalam bahan pangan, lalu bagaimana jika tubuh terpapar terlalu banyak dan terlalu sering mengonsumsi bahan pangan tersebut? Tentunya akan berdampak negatif bagi kesehatan yaitu menyebabkan gangguan saraf, anemia, gangguan fungsi ginjal, gangguan organ reproduksi peningkatan tekanan darah dan penurunan berat badan. Sehingga perlu ditetapkan batas aman kandungan bahan kimia yang diizinkan dikonsumsi untuk masyarakat.

Beberapa indikator dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu pangan tidak aman karena cemaran kimia. Tanda-tanda yang mudah ditemukan antara lain berbau bahan kimia, adanya pertumbuhan miselia jamur dan beberapa indikator lainnya, bahan lain yang juga berbahaya bagi kesehatan adalah pewarna, pengawet dan bahan tambahan lain dari jenis yang tidak diperuntukkan untuk pangan seperti formalin yang akhir-akhir ini menjadi isu di Indonesia. Namun demikian, bahan tambahan dari jenis yang aman yang digolongkan sebagai bahan tambahan pangan juga dapat mengganggu kesehatan apabila digunakan sembarangan dan dengan takaran yang tidak sesuai.

 

Oleh: Kartika Wulan Sari

Tags: akrilamida cemaran kimia dioxin food safety keamanan pangan melamin pspg ugm

Leave a Reply to gati nikensari m Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Comment (2)

  1. gati nikensari m 4 years ago

    apabila lapisan teflon pada alat masak misal magic com mulai terkikis, apakah berarti magic com tsb sdh berbahaya utk menanak nasi?

    Reply
    • cfns 4 years ago

      Sebaiknya segera mengganti teflon tersebut karena lapisan tersebut dapat mengandung logam berat yang dimungkinkan berpotensi dalam mencemari makanan. Apabila mengonsumsi terlalu banyak dan sering dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik untuk kesehatan.

      Reply

Berita Terbaru

  • Uji Klinis Evosorption Tahap Kedua
  • Peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan PT Anugrah Inti Makmur Indonesia dan PT Phytochemindo Reksa melakukan Kerja Sama Uji Klinis Whey Protein Evolene dengan Penambahan Evosorption
  • DAFTAR BIAYA ANALISIS PSPG UGM 2024
  • PSPG Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 cfns@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/pspg_ugm/

Facebook Page: https://www.facebook.com/pspgugm/

 

 

 

 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju