Peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM yang diketuai Dr. Lily Arsanti Lestari, STP., MP. melakukan kegiatan penelitian dengan judul ”Pengaruh Konsumsi Protein Whey Komersial dan Solid Food dibandingkan dengan Whey Protein Evolene dengan Penambahan Evosorption pada Konsentrasi Asam Amino Serum, C-reactive Protein serum, dan Nitrogen Urin” bekerja sama dengan PT Anugrah Inti Makmur Indonesia dan PT Phytochemindo Reksa. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak konsumsi protein whey komersial dan solid food berupa daging tenderloin dibandingkan dengan whey protein Evolene dengan penambahan Evosorption® pada kadar serum asam amino postprandial, serum CRP, dan kadar nitrogen urin.
penelitian
Pada Rabu, 4 Oktober 2023 Tim PUIPT Probiotik PSPG UGM menerima kunjungan dari PT Indocare dan Konimex dalam rangka diskusi kolaborasi rencana kerja sama penelitian dan meninjau fasilitas laboratorium dan unit produksi probiotik dan kultur starter di PSPG.
#kerja sama #penelitian #probiotik #PUIPT Probiotik #PSPG UGM
Pada periode Juli – Desember 2021, Tim Peneliti PSPG yang diketuai oleh Sekretaris PSPG, Dr. dr. Emy Huriyati, M.Kes. dan beranggotakan Ema Wahyu Ningrum, SST, S.Kep, Ns, M.Kes. dan Fahmi Baiquni, S.Psi., M.P.H. melaksanakan penelitian berjudul “Maternal Health Literacy Ibu Hamil Berpendapatan Rendah tentang Stunting: Studi Kasus Eksploratoris di Kabupaten Purbalingga”. Penelitian ini didanai oleh Riset PRN Revitalisasi Ketahanan Pangan dan Gizi (Penanganan Stunting).
Kejadian stunting lebih beresiko pada keluarga dengan pendapatan rendah. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi stunting adalah dengan mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan literasi ibu hamil tentang stunting, sehingga ibu mampu mengakses, memahami, mengevaluasi informasi tentang stunting hingga mampu membuat keputusan untuk diri dan janin yang dikandungnya Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga, dimana terdapat prevalensi Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting yang relatif tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan akses informasi terkait stunting kepada perempuan, khususnya ibu hamil.
Virtual Lecture hari ini, Kamis, 23 Desember 2021 bersama Prof. Jiro Nakayama dari Kyushu University dengan tema “Gut Microbiota Analysis of Metabolic Disease Patients in Yogyakarta”. Webinar ini dihadiri oleh para rekan peneliti dan pelaku industri yang diantaranya berasal dari Jakarta, Kalimantan, hingga Bali. Pada webinar ini dijelaskan mengenai analisis gut microbiota pada pasien dengan penyakit metabolik, khususnya di Yogyakarta, sebagaimana yang telah dilakukan dalam penelitian kolaborasi antara PSPG (melalui Prof. Endang S. Rahayu) dengan Kyushu University. Melalui virtual lecture ini diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang baik kedepannya, terutama dalam bidang penelitian gut microbiota.
Menindaklanjuti Surat Edaran Rektor Nomor 3711/UN1.P/SET-R/KR/2020 tertanggal 22 Mei 2020 tentang Pedoman KBM dalam Masa Pandemi COVID-19, dengan ini diberitahukan bahwa Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM membuka kembali pelayanan penelitian mahasiswa dan penerimaan pengujian mulai hari Selasa tanggal 2 Juni 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan. Adapun pengumuman selengkapnya sebagai berikut:
Oleh: Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS.
Sesuai dengan definisi yang ada bahwa probiotik merupakan mikroorganisme yang dikonsumsi dalam kondisi hidup dengan jumlah yang cukup serta mampu berkembang biak dalam saluran pencernaan manusia dan membawa manfaat kesehatan (FAO/WHO, 2002). Maka persyaratan utama bakteri probiotik adalah memiliki kemampuan untuk tetap hidup saat melewati lambung, saluran pencernaan dengan berbagai aktivitas enzimatik, akhirnya menuju kolon dan berkembang serta membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Kemampuan berkembang biak pada kolon dapat diuji dengan terdapatnya bakteri probiotik dalam feses setelah subjek mengonsumsi bakteri ini (Utami dkk 2015 dan Rahayu dkk 2016).
Oleh: Nancy Eka Putri M. S.Pt., M.Sc.
Kanker merupakan penyakit mematikan yang ditakuti oleh semua orang. Terdapat 9,8 juta kematian yang terjadi akibat kanker pada tahun 2018, dan kanker kolon atau colorectal cancer (CRC) merupakan jenis kanker yang menempati urutan ketiga paling umum terjadi di dunia dengan 1,80 juta kasus dan menempati urutan kedua dengan angka kematian tertinggi di dunia yaitu 862.000 kematian (WHO, 2018). Peningkatan CRC pada negara berkembang dapat disebabkan oleh peningkatan populasi yang menua, kebiasan hidup modern, kebiasaan diet, dan peningkatan faktor resiko CRC. Faktor resiko CRC adalah penyakit genetik, merokok, alkohol, dan kurangnya olahraga Persentase kematian CRC di Indonesia pada 2014 sebesar 10% dari 103.000 angka kematian CRC pada pria dan 8,5% dari 92.000 pada wanita. (Kupers, et al., 2016; Mustafa et al., 2016; Anonim, 2014)
Oleh: Nancy Eka Putri M., S. Pt., M.Sc.
Kita telah mengetahui bahwa ProbioGama merupakan produk probiotik unggulan dari UGM. Probiotik berbentuk powder yang diproduksi oleh Unit Produksi Probiotik dan Kultur Starter Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM ini selain berperan dalam menjaga keseimbangan populasi gut microbiota, juga berperan sangat baik untuk menjaga keseimbangan lingkungan kolon melalui Short Chain Fatty Acid atau biasa disingkat SCFA.
SCFA atau asam lemak rantai pendek merupakan hasil fermentasi dari karbohidrat tak tercerna atau terserap oleh usus halus. SCFA yang paling banyak yaitu asam asetat, asam propionat, dan asam butirat. SCFA secara umum berperan dalam mempengaruhi lingkungan kolon agar nutrien yang kita makan terserap dengan baik. SCFA juga memiliki manfaat secara khusus untuk masing-masing komponen, asam asetat merupakan komponen SCFA yang mempunyai konsentrasi tertinggi berfungsi sebagai substrat utama sintesis kolesterol; asam propionat yang berguna sebagai anti-mikrobia, anti-inflamasi, dan meningkatkan sensitifitas insulin; serta asam butirat yang merupakan antikarsinogenik dan anti-inflamasi sehingga dapat berguna untuk mencegah kanker kolon (Vipperia dan S. O’Keefe, 2012).
Probiotik Lokal untuk Pangan Fungsional
Dengan mengisolasi jasad renik yang membantu fermentasi aneka panganan tradisional di Indonesia, para peneliti Universitas Gadjah Mada berhasil membuat probiotik lokal. Temuan ini memberi peluang pemanfaatan keberlimpahan mikroorganisme lokal sebagai pangan fungsional, yang selama ini didominasi produk impor.
Industri pangan modern saat ini berlomba-lomba memproduksi beragam jenis pangan fungsional, yaitu makanan yang bukan sekadar memberikan nutrisi bagi konsumen, melainkan juga menyehatkan tubuh. ”Salah satu pangan fungsional yang banyak diproduksi adalah yang mengandung probiotik yang bisa menyehatkan saluran pencernaan,” kata Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Endang Sutriswati Rahayu.